Lima Calon Dewas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Diuji Dedie, Dicari yang Satu Arah dan Tujuan dengan Pemkot

Lima orang calon Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dilakukan tes presentasi yang masuk tahapan Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) oleh tim penguji yang diketuai Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Luminor Hotel, Kecamatan Bogor Tengah pada Kamis 15 Februari 2024. 

Lima Calon Dewas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Diuji Dedie, Dicari yang Satu Arah dan Tujuan dengan Pemkot
Diharapkan Dewas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang terpilih itu bisa menjembatani Kuasa Pemilik Modal (KPM) dengan jajaran direksi juga membantu direksi Perumda Tirta Pakuan dalam pengembangan jaringan serta pemanfaatan aset untuk keuntungan. (rizki mauludi)

"Investasi itu yang harus melalui berbagai pertimbangan termasuk teknis dan keuangan. Dan juga aset Tirta Pakuan itu mencapai Rp600 miliar dengan laba pertahun Rp40 miliar," ungkap Dedie.

Dedie menjelaskan, yang ini kemudian calon Dewas Tirta Pakuan ini didorong untuk membantu peningkatan jaringan. Ujungnya meningkatkan jumlah pelanggan, sehingga rasio jumlah pelanggan bertambah. 

"Disinilah butuh Dewas yang memiliki integritas juga mampu menjembatani antara keinginan Kuasa Pemilik Modal (KPM) dengan direksi. Ada lima orang tadi dan semuanya memiliki kapabilitas, kompetensi dan kapasitas yang sama. Sehingga nanti diputuskan mana yang seusia dengan arah dan tujuan Pemkot Bogor," jelasnya.

Baca Juga : Bima Apresiasi Pencoblosan di Lapas Paledang, Berjalan Rapi dan Tertib

Sementara itu, salahsatu peserta seleksi Dewas Perumda Tirta Pakuan, Hj Syarifah Sofiah Dwikorawati menuturkan, tadi ditanyakan untuk pengembangan aset seperti apa, karena asetnya sekarang itu Rp600 miliar. Meningkatkan pemanfaatan aset supaya keuntungan atau laba nya naik.

"Saya tadi sampaikan salah satu upayanya harus memperbesar jaringan pelayanan untuk distribusi air bersih. Dibeberapa wilayah ada pengembangan jaringan baru, itu memang harus hadirnya ke situ," terang Syarifah.

Ia melanjutkan, hal kedua sebagai alternatif untuk mendapatkan keuntungan itu dari non air. Pembangunan gedung Diklat dan bisnis meteran air. 

Baca Juga : Di TPS Prabowo, Pasangan Prabowo-Gibran Hanya Menyisakan 13 Suara untuk Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

"Dan memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang merupakan memiliki nilai sejarah tinggi atau sebagai bangunan heritage, itu bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Tentunya jangan sampai menganggu pelayanan air bersih," pungkasnya. (rizki mauludi)


Editor : Doni Ramdhani