Memasuki Musim Pancaroba, Dinkes KBB Minta Waspadai Ancaman DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Memasuki Musim Pancaroba, Dinkes KBB Minta Waspadai Ancaman DBD

INILAHKORAN, Ngamprah - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Pasalnya, saat pancaroba dan musim hujan tiba kerap muncul genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab Demam Berdarah Dangue (DBD).

"Musim pancaroba sekarang terjadi peningkatan kasus dari bulan Oktober hingga November 2023," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes KBB Nurul Rasyihan baru-baru ini.

Baca Juga : Cegah Pelanggaran Kampanye, Panwascam Cangkuang Utamakan Fungsi Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif

"Peningkatan kasus disebabkan karena meningkatnya curah hujan sehingga dapat menambah tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD," sambungnya.

Menurutnya, dengan bertambahnya tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti tersebut secara otomatis risiko penyebaran wabah DBD juga bakal turut meningkat.

Berdasarkan data Dinkes KBB, sepanjang 2023 tercatat ada 1.075 kasus DBD dan tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga : Lewat Bandung Menagih Janji, Musisi dan Politisi Suarakan Kemerdekaan Palestina

"Laporan dari seluruh puskesmas yang masuk ke Dinkes KBB ada 1.075 kasus DBD. Tiga diantaranya meninggal dunia," ujarnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani