Meneladani Semangat Kebangkitan dari Seorang RA Kartini

Kartini diperingati setiap tanggal 21 April untuk mengingat perjuangan pahlawan perempuan di Indonesia. Kartini atau yang juga sering dikenal dengan Raden Ajeng (R.A) Kartini merupakan seorang pelopor kebangkitan kaum wanita di Indonesia, khususnya kaum pribumi.

Meneladani Semangat Kebangkitan dari Seorang RA Kartini
Kepala SMKN 15 Bandung, Rini Ambarwat. (Istimewa)

INILAH, Bandung - Kartini diperingati setiap tanggal 21 April untuk mengingat perjuangan pahlawan perempuan di Indonesia. Kartini atau yang juga sering dikenal dengan Raden Ajeng (R.A) Kartini merupakan seorang pelopor kebangkitan kaum wanita di Indonesia, khususnya kaum pribumi.

Berkat perjuangan dan pemikirannya, perempuan Indonesia bisa seperti sekarang. Perempuan tak lagi cuma berurusan dengan "Masak, Macak, Manak" (memasak, berdandan, melahirkan), tapi juga berbagai hal yang sebelumnya hanya melekat pada kaum Adam.

Untuk memperingati Hari Kartini, salah satu Kepala SMKN 15 Bandung, Rini Ambarwati mengungkapkan, apa yang telah dilakukan oleh R.A Kartini untuk membangkitkan semangat kaum wanita, untuk terus belajar menjadi mandiri.

Baca Juga : Pj Bupati Bandung Dedi Taufik : Tangani Covid-19 dengan Pentahelix

"Saat ini kan tidak ada lagi perbedaan dalam lapangan pekerjaan, baik laki-laki maupun perempuan. Jadi perempuan juga memiliki porsi yang sama dengan laki-laki, sehingga mereka harus memberi atau menguatkan atau memiliki kompetensi yang baik, sehingga bisa melakukan apa yang harus mereka lakukan berjuang untuk kehidupan dirinya sendiri," ujar Rini, Rabu (21/4/2021).

R.A. Kartini dinobatkan sebagai pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Soekarno pada 1964. Semasa hidupnya Kartini sangat peduli pada pendidikan kaum pribumi, khususnya perempuan. Dia membangun sebuah sekolah khusus wanita di Rembang.

"Kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa perempuan bisa melakukan hal-hal yang bisa dilakukan oleh laki-laki, seperti sekolah, tidak ada lagi perbedaan, juga pekerjaan, tidak ada lagi perbedaan laki-laki dan perempuan," kata Rini.

Baca Juga : Yana: Vaksinasi Covid-19 Terhadap Lansia Butuh Perlakuan Khusus

Biasanya Hari Kartini diwarnai dengan kebaya Kartini atau warna-warni perempuan dengan busana tradisional. Namun bukan berarti pandemi harus menghilangkan kemeriahan akan perayaan semangat Kartini. Semua orang tetap bisa 'menghidupkan' perempuan ini lewat teks atau ucapan. (Okky Adiana)


Editor : Bsafaat