Mengapa Kita Gagal Menemukan Manisnya Ilmu?

ADA orang yang bertanya mengapa dirinya tidak termasuk orang-orang yang belum merasakan manisnya ilmu; masih saja mengeluh dan merasa tak puas dengan takdir sementara setiap saat dia masih rajin membaca ayat-ayat Allah, sabda Rasulullah dan dawuh para guru. Lalu munculah dalam benaknya pertanyaan apa yang salah dengan ilmunya?

Mengapa Kita Gagal Menemukan Manisnya Ilmu?
Ilustrasi/Net

ADA orang yang bertanya mengapa dirinya tidak termasuk orang-orang yang belum merasakan manisnya ilmu; masih saja mengeluh dan merasa tak puas dengan takdir sementara setiap saat dia masih rajin membaca ayat-ayat Allah, sabda Rasulullah dan dawuh para guru. Lalu munculah dalam benaknya pertanyaan apa yang salah dengan ilmunya?

Ada banyak kitab yang menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan ilmu pengetahuan kita itu tak membuat lebih tenang malah tetap menjadi gelisah. Kali ini saya ingin share satu sebab saja yang membuat saya merenung lama bahkan sebelum menuliskannya saat ini, yaitu tentang hubungan kita dengan guru kita.

Adalah Imam Ibnu Hajar dalam kitab Al-Fatawa al-Haditsiyah halaman 55 yang menyatakan dengan tegas: "Barangsiapa membuka pintu pertentangan atau perlawanan dengan para guru, memandang sinis atas keadaan dan perbuatannya serta memperbincangkannya, maka hal itu merupakan pertanda keterhalangannya dari anugerah Allah dan akhir tak baik dari kehidupannya. Dia tidak akan sukses menghasilkan apapun. Karena otulah maka orang-orang shalih berkata bahwa siapaun berkata kepada gurunya 'mengapa' (dengan nada protes), maka dia tidak akan beruntung bahagia selamanya."

Baca Juga : Bolehkah Bunuh Diri ketika Hendak Diperkosa?

Begitulah adab murid kepada guru yang diajarkan para ulama terdahulu. Lalu saya berpikir, jangan-jangan adab seperti ini yang belum saya perhatikan selama ini. Semoga Allah ampuni saya dan kita semua yang telah pernah menyakiti hati guru-guru. Maafkan kami wahai para guru dan masyayikh, jasamu begitu besar, terus bimbing kami menuju ridla Allah. AIM. [*]


Editor : Bsafaat