Menggali Potensi Pemanfaatan FABA Dalam Mendorong Pembangunan Ekonomi

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta bekerjasama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar kegiatan webinar bertajuk "Peran FABA Sebagai Limbah Non B3 Dalam Pembangunan Ekonomi", Jumat (9/4/2021) mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.

Menggali Potensi Pemanfaatan FABA Dalam Mendorong Pembangunan Ekonomi

Peran FABA dalam bidang konstruksi dapat menggantikan peran semen, sehingga juga ramah secara lingkungan dan hemat secara ekonomi. FABA juga dapat diproses menjadi bata ringan (light brick) yang sangat cocok untuk konstruksi bangunan bertingkat tinggi.

FABA juga material yang kaya sekali akan mineral, juga sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pupuk pada banyak perkebunan, pertanian, dan juga perladangan.

FABA dapat dipergunakan untuk menghidupkan ekonomi di sekitar Pembangkit PLTU melalui kegiatan usaha yang bisa dilakukan oleh UMKM, BUMD, koperasi, kelompok usaha di desa setempat.
Konsumsi batu bara di Indonesia sebesar 80 Juta ton per tahun, dengan kadar abu pada kisaran 6 – 10 persen, maka akan dihasilkan FABA sebanyak 4,8 - 8 juta ton per tahun dengan lokasi yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga : Polri Ungkap Keterlibatan Terduga Teroris Pasar Rebo Jakarta

Dengan volumenya yang demikian besar, maka FABA berpotensi untuk menggantikan atau mensubstitusi peran semen untuk keperluan konstruksi di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui FABA atau lebih populer dengan sebutan limbah atau abu batu bara, berpotensi menjadi primadona baru dalam pengembangan industri nasional. Karena itu pula webinar yang menghadirkan sejumlah narasumber yakni Komisaris Utama PT. Bukit Pembangkit Inovative, Sri Andini,  Dosen ITS, peneliti pemanfaatan FABA untuk infrastruktur, Dr.Eng Januarti Jaya Ekaputri, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi,Dr.Ir.Nani Hendiarti, M.Sc,  erta Akademisi Masalah Lingkungan Hidup,Prof.Dr.Ir.H Fachrurrozie Sjarkowi, M.Sc, ini berharap pemerintah dapat segera membuat petunjuk teknis (juknis) pemanfaatan FABA.

Ketum MKI, Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, FABA kini semakin menjadi tumpuan untuk mendukung pengembangan industri. Termasuk industri berat, misalnya di sektor pertahanan.
'FABA tak hanya untuk dijadikan bahan paving-block atau batako, tetapi juga untuk industri-industri berat seperti bandara, atau konstruksi lainnya,” jelas Wiluyo Kusdwiharto.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi,  Nani Hendiarti mengatakan, legalitas FABA sebagai bahan baku pembangunan dan pengembangan industri.
Terlebih di banyak negara FABA sudah berpotensi menjadi primadona baru dalam pengembangan industri.


Editor : Ghiok Riswoto