Menyedihkan, Para Siswa SDN Bantargebang Sukabumi Sekolah Pakai Tenda

Kondisi ruang kelas yang rusak dan nyaris ambruk memaksa siswa-siswi SDN Bantargebang, Kabupaten Sukabumi terpaksa harus belajar dengan menggunakan tenda.

Menyedihkan, Para Siswa SDN Bantargebang Sukabumi Sekolah Pakai Tenda
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku telah menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk segera menangani puluhan pelajar SDN Bantargebang yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tenda, karena ruang kelas rusak dan tidak layak digunakan. (Foto Antara)

INILAHKORAN,Sukabumi-  Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku telah menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk segera menangani puluhan pelajar SDN Bantargebang yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tenda, karena ruang kelas rusak dan tidak layak digunakan.

"Kami sudah mendapat informasi terkait pelajar SDN Bantargebang yang terpaksa melaksanakan KBM di tenda. Saya sudah menugaskan Disdik segera menyelesaikan permasalahan ini agar siswa bisa kembali nyaman belajar," katanya di Sukabumi, Selasa, 31 Oktober 2023, dikutip Inilah Koran dari Antara.

Marwan mengatakan, pihaknya sudah meminta agar Disdik memprioritaskan pembangunan ruang kelas SDN Bantargebang. Dari hasil pendataan dan investigasi, pada anggaran 2024, pembangunan SDN Bantargebang menjadi yang prioritas.

Baca Juga : Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran SPBU Sukabumi

Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan bertahun-tahun sekolah dasar tersebut tidak pernah mendapatkan rehabilitasi maupun perbaikan, karena dari laporan Disdik, tanah di atas gedung SDN tersebut dalam kondisi labil.

Diharapkan pembangunan tersebut bisa dilaksanakan di awal-awal tahun. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Sukabumi ini memberikan instruksi kepada setiap dinas agar fokus dalam menyelesaikan persoalan pembangunan bangunan yang rusak.

"Seluruh dinas harus fokus pada penyelesaian bangunan yang rusak, bukan bagi-bagi pembangunan, sehingga masalah atau persoalan seperti ini tidak kunjung beres. Ini merupakan penyakit dinas yang sudah kronis," tambahnya.

Marwan mengatakan setiap dinas harus bisa memprioritaskan mana yang prioritas dan bukan, jika hanya bagi-bagi pembangunan, dipastikan persoalan pembangunan tidak kunjung usai.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto