Mulyadi Tempuh Gelar Doktor di UIKA, Ambil Program Studi Ilmu 'Langit'

Belum memiliki ilmu 'langit', Anggota Komisi V DPR Mulyadi mengaku antusias menempuh pendidikan S3 di Program Studi Agama Islam Universitas Ibnu Khaldun atau UIKA Bogor.

Mulyadi Tempuh Gelar Doktor di UIKA, Ambil Program Studi Ilmu 'Langit'
Mulyadi yang merupakan alumnus Universas Parahyangan dan IPB University itu menuturkan, untuk program Studi Agama Islam, Kampus UIKA Bogor terbilang unggul dibanding kampus lainnya. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Belum memiliki ilmu 'langit', Anggota Komisi V DPR Mulyadi mengaku antusias menempuh pendidikan S3 di Program Studi Agama Islam Universitas Ibnu Khaldun atau UIKA Bogor.

"Alasan saya menempuh pendidikan S3 di Program Studi Agama Islam UIKA Bogor karena belum memiliki ilmu 'langit', ingin mengupgrade pemahaman saya akan ajaran Agama Islam," ujar Mulyadi kepada wartawan, Jumat 19 Januari 2024.

Mulyadi yang merupakan alumnus Universas Parahyangan dan IPB University itu menuturkan, untuk program Studi Agama Islam, Kampus UIKA Bogor terbilang unggul dibanding kampus lainnya.

Baca Juga : PAN-Golkar Sepakat Usung Jaro Ade sebagai Cabup Bogor, dan Sukseskan Pilpres, Pileg serta Pilbup Bogor

"Kampus UIKA Bogor ini program studi agama Islam akredetasinya berkategori unggul," tutur Mulyadi.

Ia menjelaskan, desertasi berjudul implementasi penjaminan mutu pesantren berbasis UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren.

Pemilik pondok pesantren yatim piatu Muhamad Sulthan Ramadhan di Jonggol, Kabupaten Bogor ini pun melakukan riset di beberapa pondok pesantren baik itu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat maupun di Provinsi Aceh.

Baca Juga : Proyek Trem Semakin Dimatangkan, FS Diriview Ulang dan PTP Punya Tugas Khusus 

"Penelitian akan desertasi ini, saya lakukan di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung, Kabupaten Bogor dan juga di pondok pesantren di Sumatera, terutama Aceh. Saya ingin mengubah mind set orang tentang pesantren, dan berkeinginan agar lulusan pesantren memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul, yang bisa mengubah bangsa Indonesia," jelas Mulyadi. (reza zurifwan)


Editor : Doni Ramdhani