Nasib SMAN 8 Garut Terkatung-katung Lantaran Proyek Tol Getaci Menggantung, Ini Kata Uu Ruzhanul Ulum

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada pihak SMAN 8 Garut untuk bersabar terkait keberlanjutannya seiring dengan lambannya proses pembangunan jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap). 

Nasib SMAN 8 Garut Terkatung-katung Lantaran Proyek Tol Getaci Menggantung, Ini Kata Uu Ruzhanul Ulum
Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pemerintah pusat sebagai inisiator maupun pemerintahan provinsi tidak akan menyengsarakan masyarakat, khususnya bidang pendidikan di SMAN 8 Garut terkatung-katung. Dia pun memastikan, proyek tol Getaci dan kebijakan bidang pendidikan itu keduanya akan tetap berjalan dan tidak saling bersinggungan. (yuliantono)

Namun menurutnya hingga kini, pihaknya belum mendapat kepastian waktu kapan sekolahnya akan mulai dilakukan pembebasan.

Hal tersebut, kata Jujun, cukup menghambat proses kegiatan pengembangan infrastuktur sekolah berupa bantuan yang saat ini banyak ditawarkan kepada pihaknya.

Pihak sekolah menurutnya terpaksa banyak menolak sejumlah bantuan fisik, lantaran takut nantinya pembangunan tersebut tidak akan digunakan secara penuh oleh siswa.

Baca Juga : Soal Kriteria Wagub, Ridwan Kamil Sebut Dikawinkan Koalisi Partai

"Ya itu lah yang bingung, ini belum ada kepastian, apakah jadi atau tidak. Efeknya menghambat pada pembangunan sekolah. Kita juga tidak semangat untuk mengajukan bantuan, ragu-ragu," ungkapnya.

SMAN 8 Garut diketahui sudah berdiri sejak tahun 1990, saat ini memiliki luas 7.400 meter persegi dengan jumlah siswa 860 orang.

Selain berdampak pada infrastuktur, rencana pembebasan tersebut juga menurutnya berdampak pada psikologis para orang tua siswa yang hendak menyekolahkan anaknya ke SMAN 8 Garut.

Baca Juga : Perekonomian Jabar Tengah Ajib, Ridwan Kamil Pastikan Pemprov Gelar Mudik Gratis

"Orang tua siswa nanti tidak mau menyekolahkan anaknya ke sini, karena tidak tahu ke mana nantinya mereka akan pindah, misalnya baru kelas dua harus pindah ke tempat jauh," ucap Jujun.


Editor : Doni Ramdhani