Nasihat Bagi Jomblowan dan Joblowati

DALAM kitabnya, Fihi Ma Fihi, sufi agung Maulana Jalaluddin Rumi bernasihat tentang pernikahan. Inilah petikannya:

Nasihat Bagi Jomblowan dan Joblowati
Ilustrasi/Net

DALAM kitabnya, Fihi Ma Fihi, sufi agung Maulana Jalaluddin Rumi bernasihat tentang pernikahan. Inilah petikannya:

Rumi berkata: Siang dan malam engkau senantiasa berperang, berupaya mengubah akhlak dari lawan-jenismu, untuk membersihkan ketidaksucian mereka dan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka. Lebih baik mensucikan dirimu sendiri melalui mereka daripada mencoba mensucikan mereka melalui dirimu sendiri. Ubahlah dirimu sendiri melalui mereka. Temuilah mereka dan terimalah apa saja yang mereka katakan, walaupun dari sudut pandangmu ucapan mereka itu terdengar aneh dan tidak adil.

Pada hakikat dari persoalan inilah, Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Tidak ada kerahiban dalam Islam." Jalan para rahib adalah kesendirian, tinggal di pegunungan, lelaki hidup tanpa perempuan dan berpaling dari dunia. Allah menunjukkan jalan yang lurus dan tersembunyi kepada Sang Nabi. Jalan apakah itu? Pernikahan, agar kita dapat menanggung ujian kehidupan bersama dengan lawan jenis, mendengarkan tuntutan-tuntutan mereka, agar mereka memperlakukan kita dengan keras, dan dengan cara demikian memperhalus akhlak kita.

Baca Juga : Lewat Empat Cara Ini Allah Memberi Kita Rezeki

Menanggung dan menahan penindasan dari pasanganmu itu bagaikan engkau menggosokkan ketidakmurnianmu kepada mereka. Akhlakmu menjadi baik melalui kesabaran; sementara akhlak mereka menjadi buruk melalui pendominasian dan agresi mereka. Jika engkau telah menyadari tentang ini, buatlah dirimu bersih. Ketahuilah bahwa mereka itu bagaikan pakaian; di dalamnya engkau dapat membersihkan ketidakmurnianmu dan engkau sendiri menjadi bersih.

Singkirkan dari dirimu kebanggaan, iri dan dengki, sampai engkau alami kesenangan dalam perjuangan dan penderitaanmu. Melalui tuntutan-tuntutan mereka, temukanlah kegembiraan ruhaniah. Setelah itu, engkau akan tahan terhadap penderitaan semacam itu, dan engkau tidak akan berlalu dari penindasan, karena engkau melihat keuntungan yang mereka berikan.

Diriwayatkan bahwa suatu malam Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya kembali dari suatu ekspedisi. Beliau menyuruh mereka memukul genderang, seraya berkata: "Kita akan berkemah di gerbang kota, dan memasukinya esok-hari." Mereka bertanya: "Wahai Rasul Allah, mengapa kita tidak langsung saja kembali ke rumah masing-masing?"

Baca Juga : Mengapa Negeri Islam tak Kunjung Sejahtera?

Beliau saw. menjawab: "Bisa jadi engkau akan menemui istrimu di ranjang bersama lelaki lain. Engkau akan terluka, dan kegaduhan akan timbul." Salah seorang sahabat tidak mendengar ini, dia masuk ke kota, dan mendapati istrinya bersama dengan orang lain.

Halaman :


Editor : Bsafaat