Nutrisi Relatif Menentukan Prestasi Anak, 90 Persen Perkembangan Otak Terjadi pada Usia 5 tahun 

Pakar Gizi Klinik dan Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) Luciana B Sutanto mengatakan, anak usia 3 tahun ke atas memiliki kebutuhan nutrisi yang relatif tinggi karena masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat dan sangat aktif, mulai dari kemampuan bahasa, kognitif, motorik, hingga sosial dan emosionalnya. 

Nutrisi Relatif Menentukan Prestasi Anak, 90 Persen Perkembangan Otak Terjadi pada Usia 5 tahun 
Menurutnya, nutrisi masih sangat berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Sebab, 90% perkembangan otak terjadi pada usia 5 tahun, di mana tidak ada periode lain dalam kehidupannya yang memiliki dampak yang lebih besar. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Pakar Gizi Klinik dan Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) Luciana B Sutanto mengatakan, anak usia 3 tahun ke atas memiliki kebutuhan nutrisi yang relatif tinggi karena masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat dan sangat aktif, mulai dari kemampuan bahasa, kognitif, motorik, hingga sosial dan emosionalnya. 

Menurutnya, nutrisi masih sangat berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Sebab, 90% perkembangan otak terjadi pada usia 5 tahun, di mana tidak ada periode lain dalam kehidupannya yang memiliki dampak yang lebih besar.  

"Oleh karena itu, kualitas nutrisi yang diberikan pada masa-masa ini sangat penting, karena otak membutuhkan beberapa nutrisi yang tepat dan seimbang, seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, dan Zat Besi, memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan kognitif anak untuk siapkan prestasi,” katanya, belum lama ini. 

Baca Juga : Animo Wisata Luar Negeri Meningkat, tiket.com Perkuat Lini Penerbangan Internasional 

Pada usia 3 tahun ke atas si Kecil akan memiliki milestone penting dalam perkembangannya. Pada fase pertumbuhan ini ada berbagai hal baru yang akan dialami anak, salah satunya ketika momen pertama anak menginjakkan kaki ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK). 

Sangat normal bagi orangtua untuk mengalami masa transisi yang sulit dan menegangkan ketika anak usia dini mulai masuk bangku sekolah. Namun, orangtua harus ingat bahwa mereka tidak bisa mengontrol pengalaman-pengalaman baru yang akan dialami anak mereka di sekolah. 

Sementara itu, Marketing Manager SGM Eksplor 3Plus Shiera Syabila Maulidya memahami bahwa tidak sedikit orangtua yang menghadapi kekhawatiran dalam mempersiapkan anaknya yang baru mau masuk sekolah. Sebab, setiap orangtua pastinya akan memberikan yang terbaik untuk kemajuan anaknya. Termasuk dalam hal pemenuhan nutrisi

Baca Juga : Solve Education Foundation Gelar Program Duta Literasi Bahasa Inggris Tingkat SMP

"Berdasarkan hal itu, SGM Eksplor terus berkomitmen mendukung kemajuan anak Indonesia dengan menghadirkan dan mengembangkan inovasi produk untuk berbagai tahapan usia anak. Seperti SGM Eksplor 3Plus yang diformulasikan khusus untuk mendukung si Kecil siap belajar," ujarnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani