PANDI Wakili Indonesia di Pertemuan Regional soal Bahasa

PANDI akan hadir mewakili Indonesia dalam pertemuan regional Asia tentang rencana aksi global The International Decade of Indigenous Languages (IDIL).

PANDI Wakili Indonesia di Pertemuan Regional soal Bahasa
Ilustrasi (Antara)

INILAH, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan hadir mewakili Indonesia dalam pertemuan regional Asia tentang rencana aksi global The International Decade of Indigenous Languages (IDIL) yang diselenggarakan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) 10-11 Mei ini.

"Tentu ini merupakan tantangan baru bagi PANDI yang biasanya rutin hadir aktif di acara khusus spesifik terkait internet, namun kini diberi kesempatan bicara di acara PBB," kata Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, dalam pernyataannya, dikutip Senin.

Yudho mengatakan, dalam pertemuan itu memang yang dibicarakan masih terkait dengan digitalisasi konten di internet, namun keterkaitan antara internet dengan pelestarian budaya warisan nenek moyang adalah hal yang tak terbayangkan akan bertemu pada skala seperti ini.

Baca Juga : Zalora Sambut Lebaran Lewat Kolaborasi dengan Perancang Busana Muslim

Yudho berharap upaya yang dilakukan PANDI bisa membuahkan hasil yang maksimal, agar digitalisasi aksara Nusantara dapat terwujud sepenuhnya, dengan memanfaatkan teknologi dan media digital untuk mempromosikan bahasa dan aksara Nusantara di internet.

"Kami akan ambil bagian dan ikut berkontribusi dalam memajukan budaya asli Nusantara agar bisa dikenal dan dikonversikan ke dalam bentuk digital, agar bisa tetap terjaga kelestariannya dan nantinya bisa digunakan oleh semua orang di seluruh dunia," katanya.

Menurut ketua PANDI, dengan ditetapkannya tahun 2022-2032 sebagai Dekade Bahasa Asli Internasional, hal ini bisa membantu mempromosikan aksara nusantara ke ranah internasional sehingga diharapkan proses digitalisasi aksara nusantara bisa lebih mudah.

Baca Juga : Twitter Sepakat Hapus Konten Terlarang di Rusia

“Perjalanan setahun lebih ini akhirnya dilirik oleh UNESCO Indonesia, untuk kemudian memberikan panggung bagi PANDI agar dapat menyuarakan inisiatif yang dirintis di Indonesia ke tingkat regional, agar dapat saling belajar bersama dengan negara Asia lainnya,” jelasnya.

Halaman :


Editor : suroprapanca