Pegiat Konservasi Terluka Bakar Saat Padamkan Kebakaran Gunung Guntur

Selain menghanguskan banyak ragam flora, kebakaran kawasan hutan Gunung Guntur pada Kamis (7/9/2023) juga memakan korban luka bakar seorang pegiat konservasi lingkungan.

Pegiat Konservasi Terluka Bakar Saat Padamkan Kebakaran Gunung Guntur

INILAHKORAN, Garut- Selain menghanguskan banyak ragam flora, kebakaran kawasan hutan Gunung Guntur pada Kamis (7/9/2023) juga memakan korban luka bakar seorang pegiat konservasi lingkungan.


Korban bernama Idik Permana (45) asal Desa Rancabangon tercatat sebagai anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Tegal Malaka Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler itu mengalami luka bakar pada bagian kaki, tangan, dan dagunya saat berupaya memadamkan api yang membakar kawasan hutan Gunung Guntur di Blok Tegal Malaka, dan sekitarnya.


Sekitar pukul 11.30 WIB, diduga dia mengalami panik ketika sedang berupaya melakukan pemadaman, tiba-tiba api mengepungnya akibatnya tiupan angin cukup kencang yang berubah arah.

Baca Juga : Dua Tahun Pembunuhan di Subang Belum Terungkap, Polisi Kembali Periksa Suami Korban


Berpijak di atas lahan berbatu dan berpasir, dia kehilangan keseimbangan saat hendak menghindar. Apalagi di punggungnya terpanggul sebuah jet shooter atau pompa punggung untuk pemadam api berkapasitas sekitar 19 liter. Dia pun terjatuh dan sempat mengalami pingsan di tengah bara.


Beruntung, petugas dan rekannya yang berada di lokasi bisa segera menolong dan mengevakuasinya dari lokasi membahayakan itu. Namun tak urung, tubuhnya pada bagian dagu, kaki, dan tangannya mengalami luka bakar. Jet shooter yang dibawanya pun turut hancur terbakar.


Berhasil dievakuasi. Petugas pun membawa pria sehari-hari sebai pedagang warungan itu ke Puskesmas Cipanas untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
"Saat ini, dia dirawat di rumahnya, sesuai rujukan Puskesmas. Biaya pengobatannya, kita tanggung. Kepala Balai (BBKSDA Jabar) juga memberikan dukungan moril maupun materil. Jelas, kita juga prihatin atas kejadian ini. Bagaimanapun Pak Idik ini bagi kita adalah pahlawan konservasi. Mudah-mudahan beliau lekas sembuh !" ujar Dodi, Jum'at (8/9/2023).

Baca Juga : Pemkab Evaluasi Tanggap Darurat Kekeringan di Garut


Dia menuturkan, pihaknya cukup kewalahan melakukan pemadaman kebakaran di kawasan hutan Gunung Guntur karena menemui sejumlah kendala. Selain keterbatasan peralatan tersedia, juga kencangnya tiupan angin di tengah cuaca panas ekstrem.

Halaman :


Editor : JakaPermana