Pemkot Bogor Edukasi Siswa Bahaya DBD Lewat Program Gertak PSN

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan Gerakan serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melibatkan siswa di SMPN 3 Kota Bogor.

Pemkot Bogor Edukasi Siswa Bahaya DBD Lewat Program Gertak PSN
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat menghadiri program Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk di SMPN 3 Kota Bogor. (Foto Antara)

INILAHKORAN,Bogor- Gerakan Gertak PSN ditandai dengan pelantikan siswa-siswi SMPN 3 Kota Bogor sebagai Duta Jumantik dan pembacaan ikrar oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, Gertak PSN dilakukan untuk memberikan edukasi para siswa dan seluruh warga satuan pendidikan agar tahu dan paham bahaya hingga penanganan DBD.

Ia menyampaikan kegiatan PSN di sekolah dilakukan melihat dari adanya peningkatan data DBD sejak awal, yang belum ada tanda penurunan signifikan dari kasus yang tersebar di delapan kelurahan. "Dari sebaran kasus DBD yang paling banyak itu adalah usia rentan 5 sampai 14 tahun dan jumlahnya sampai 606 kasus,” ujarnya.

Baca Juga : Malu Tidak Punya Duit? Asmawa Tosepu Sebut Alasan Peralihan Kewenangan Jalan Bomang ke Pemerintah Pusat

Dari hasil penelitian dan surveilans tempat penularan, Retno mengatakan penularan tidak hanya di lingkungan rumah dan tempat tinggal, tapi juga di sekolah dan tempat umum.

"Berbagai upaya sudah dilakukan pemkot sejak terjadi peningkatan kasus pada awal Januari, dengan dikeluarkan surat edaran wali kota terkait antisipasi meningkatnya kasus DBD, yang kemudian dilanjutkan secara serentak Gertak PSN di 68 kelurahan,” katanya.

Meski upaya itu telah dilakukan secara masif dan berkelanjutan, kata dia, kasus DBD tak juga turun sehingga dilakukan Gertak PSN bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor dan melantik para Duta Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Baca Juga : Terbukti Korupsi, Eks Kades Kranggan Adang Divonis 6 Tahun Penjara

“Tujuannya untuk menurunkan angka kejadian DBD dan juga sebagai edukasi kepada siswa, termasuk juga mengaktifkan siswa sebagai kader atau Duta Jumantik. Ini harus kita tingkatkan, termasuk anak-anak bisa menjadi kader tetapi juga di lingkungan masing masing,” jelasnya.
 
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bogor Siti Robiah Mubarokah menambahkan, minimal pembersihan genangan air dilakukan sepekan sekali. “Minimal sepekan sekali mengingat perkembangan telur berkembang menjadi jentik hingga menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu 9 sampai 10 hari,” ujarnya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto