Pemkot Bogor Paparkan Strategi dalam Menekan Angka Stunting

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memaparkan berbagai strategi yang disiapkan dalam menekan angka stunting di Kota Bogor.

Pemkot Bogor Paparkan Strategi dalam Menekan Angka Stunting
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat memaparkan strategi dalam menekan angka stunting di Kota Bogor, Senin 13 Februari 2023.

"Pemerintah pusat tetap menggunakan data dari pusat. Nah pada saat roadshow Menteri Kesehatan ,(Menkes) hampir semua yang kota/kabupaten menyatakan ingin ada integrasi data atau sinkronisasi data karena rata-rata di Kabupaten/Kota angkanya juga berbeda dengan BPB," tuturnya.

Rudy membeberkan, Pemkot Bogor juga bekerjasama dengan Warga Upadaya dan Child Fund Internasional rutin menggelar diseminasi Program Percepatan Penurunan Stunting Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor Phase).

"Kerja sama Pemkot Bogor dengan Warga Upadaya dan Child Fund Internasional yang sudah masuk tahun ketiga sejak 2020, 2021 dan 2022. Di 2021 dilakukan di dua kelurahan, yakni kelurahan Pasirkuda dan Pasirjaya. Kemudian di 2022 kemarin dilakukan di 4 kelurahan, yakni kelurahan Pamoyanan, Mulyaharja, Rangga Mekar, Babakan Pasar," tandasnya.

Rudy menerangkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dari hasil pembinaan selama tiga bulan. Pembinaan yang dilakukan yakni dengan memberikan edukasi kepada peserta potensial, terutama pada ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun tak terkecuali yang berisiko stunting. 

"Dalama pembinaan, para ibu diajarkan terkait dengan pola pengasuhan, pangan gizi dan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, di Kota Bogor masih banyak PR. Pasalnya, dua tahun terakhir angka stunting naik dari sebelumnya 16 persen menjadi 18,7 persen, padahal pertumbuhan ekonomi Kota Bogor ada diatas rata-rata. 

"Jadi yang harus kita lakukan, pertama semuanya harus bergerak, pasukannya harus lengkap semuanya harus tahu apa yang dilakukan. Kedua tugasnya harus jelas, semua harus paham apa yang dilakukan dan ketiga edukasi," tuturnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : Ghiok Riswoto