Penjelasan TNI AU Soal Jatuhnya Pesawat Tempur Super Tucano

TNI Angkatan Udara menjelaskan kronologi jatuhnya dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh Malang di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang.

Penjelasan TNI AU Soal Jatuhnya Pesawat Tempur Super Tucano
Pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU yang jatuh sekitar pukul 11.18 WIB di kawasan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). ANTARA/Handout video amatir/

Berdasarkan rencana penerbangan, latihan itu akan dilakukan pada ketinggian 8.000 kaki atau lebih kurang 2.438,4 meter. Namun, untuk memastikan ketinggian pesawat tersebut perlu mendapatkan data dari data recorder terlebih dahulu yang saat ini dalam pencarian.

Pada saat dua pesawat lain mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, ada laporan dari aparat teritorial bahwa ada pesawat jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan. Lokasi kecelakaan dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 berada pada dua tempat yang berbeda.

"Dua pesawat itu jatuh di tempat berbeda, satu di sebelah utara dan satu lainnya agak ke selatan. Namun, keduanya berada di sebelah utara wilayah pegunungan," katanya.

Baca Juga : Dikomandoi Pilot Jet Tempur, Berikut Susunan Timnas Pemenangan Pasangan AMIN di Pilpres 2024

Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, tiga orang dinyatakan meninggal orang, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.

Korban yang masih dalam pencarian tersebut adalah Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan (Komandan Skadron Udara 21).

Sementara tiga jenazah yang telah ditemukan adalah Kolonel Pnb. Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh), Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh), dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta.*** (antara)

Baca Juga : Pesawat TNI AU Jatuh di Areal Pertanian Warga

Halaman :


Editor : JakaPermana