Porang, Tanaman Liar yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Tanaman umbi-umbian porang yang beberapa waktu terakhir populer namanya di masyarakat dan viral di media sosial. Tanaman liar tersebut kini banyak dibudidayakan para petani di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Porang, Tanaman Liar yang Bernilai Ekonomi Tinggi
Foto: Dani R Nugraha

Selama ini, lanjut Dhian, ada petani yang memang memiliki lahan dan juga modal untuk menamam porang. Namun ada juga petani yang punya lahan tapi tak ada modal. Sehingga memang diperlukan perlakuan yang dapat merangsang gairah petani untuk mau membudidayakan salah satu tanaman endemik Indonesia ini. Cara pertama, untuk petani pemilik lahan dan punya cukup modal, perusahaannya menyediakan bibit serta ada kepastian jika hasil panennya akan diserap oleh industri.

"Ini semacam petani binaan atau plasma. Nah kami dengan petani ini ada perjanjian kerjasama (PKS), untuk membeli hasil panennya, tentunya dengan harga yang sudah ditentukan. Kalau kami disini harga terendah Rp 5000 dan tertinggi sekitar Rp 7000 perkilogram. Harga itu sudah sangat bagus, karena rata-rata HPP petani itu diangka sekitar Rp 3500 perkilogramnya," ujarnya.

Kemudian cara kedua, yakni pertanian dilakukan secara tripartit. Yakni antara perbankan sebagai pemberi modal kerja, petani dan juga ada perusahaan yang menjamin akan membeli hasil panen dari petani. Namun dalam hal ini, perbankan harus lebih dulu memahami dan mengetahui resiko dari pertanian tanaman porang ini. Selain itu tentunya petani penerima kreditpun harus memiliki catatan perbankan yang baik.

"Kami sedang mencoba demo plot (demplot) beberapa hektar di Majalengka. Kami sedang meyakinkan perbankan agar mau mengucurkan bantuan modal untuk petani. Misalnya dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kalau kami yang sudah bergerak dihilir sejak dulu dan mulai melirik ke hulu dengan menanam dan memiliki petani mitra binaan. Saya optimistis bisa berhasil dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendonkrak perekonomian nasional seperti yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yang menyatakan porang dan sarang burung walet sebagai dua komoditas yang digenjot untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," ujarnya. (Dani R Nugraha)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani