Presiden: Guru Tak Bisa Digantikan Mesin!

INILAH, Bogor - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa profesi guru tetaplah suatu profesi yang mulia. Mereka, kata dia, tidak bisa digantikan mesin yang paling canggih sekalipun.

Presiden: Guru Tak Bisa Digantikan Mesin!
Presiden Joko Widodo bersama para guru

"Kita sering terkaget-kaget anak-anak muda kita mampu belajar secara mandiri. Mereka bisa tahu jauh lebih banyak melalui bantuan teknologi. Oleh sebab itu peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik dan lebih menyenangkan bagi siswa," kata Presiden.

Apalagi dalam empat tahun terakhir, pemerintah telah memberikan prioritas besar kepada pembangunan infrastruktur.

"Dengan cara ini pemerintah ingin membuka keterisolasian, membangun konektivitas, memperkokoh persatuan nasional karena sambung-menyambung antarpulau, provinsi dan kabupaten disambungkan dengan infrastruktur yang baik, membangun sentra-sentra ekonomi baru serta memperbaiki akses pelayanan kepada masyarakat termasuk pelayanan pendidikan," kata Presiden.

Sedangkan mulai tahun 2019 pemerintah akan menggeser program, menggeser strategi pembangunan, menggeser program unggulan dari program pembangunan infrastruktur menjadi program besar-besaran. Hal itu bertujuan memperkuat sumber daya manusia, dalam pembangunan sumber daya manusia.

"Kualitas SDM di semua jenis profesi serta kualitas SDM di usia dini dan remaja harus kita tingkatkan secara signifikan. SDM kita harus mampu menghadapi dan memanfaatkan peluang dalam dunia dan perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah saat ini," ungkap Presiden.

Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas paling utama, peran guru akan semakin sentra, semakin utama dan semakin strategis.

"Guru harus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen-agen transformasi dalam membangun talenta-talenta anak bangsa. Sebagaimana topik acara hari ini guru dituntut untuk meningkatkan profesionalisme guru untuk menuju pendidikan abad 21," ungkap Presiden.


Editor : inilahkoran