Ridwan Kamil Teken Deklarasi Literasi Untuk Jabar Juara Lahir Batin

Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus mendorong budaya literasi di semua level masyarakat. Salah satu bentuk komitmen ini tertuang dalam Deklarasi Literasi untuk Jawa Barat Juara Lahir dan Batin di acara Festival Literasi 2019 “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Ridwan Kamil Teken Deklarasi Literasi Untuk Jabar Juara Lahir Batin
Foto: Humas Pemprov Jabar

Berbagai upaya tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Perpustakaan Nasional M Syarief Bando. Baginya upaya untuk membangun literasi bagian dari pembangunan budaya intangible atau tak berwujud, yang bisa memberikan masa depan cerah untuk sebuh bangsa.

“Ini adalah pembangunan intangible, ini adalah perubahan budaya dan inilah sesungguhnya bilamana bisa diwujudkan akan menghasilkan masa depan untuk bangsa Indonesia,” kata Syarief.

Lebih lanjut, Syarief juga mengemukakan tentang konsep literasi yang sesungguhnya. Literasi adalah upaya kita untuk mengenal kata, huruf, dan kalimat yang bisa memberikan gagasan untuk menghasilkan sebuah karya.

“Literasi yang sesungguhnya adalah bagaimana kemampuan kita mengenal kata, mengenal huruf, mengenal kalimat, bagaimana menyatakan pendapat, kemudian bagaimana menciptakan barang dan jasa yang berkualitas dalam kompetisi global,” papar Syarief.

“Jadi, menurut kami literasi adalah kemampuan suatu negara dalam membuat suatu brand,” lanjutnya.

Sementara itu, ditemui usai acara pembukaan Festival Literasi 2019, Budan Literasi Jawa Barat Atalia Praratya mengatakan, bahwa gemar membaca dimulai dari sebuah kebiasaan. Peran orang tua atau keluarga sangat diharapkan dalam menumbuhkan kebiasaan membaca setiap individu.

“Peran Bunda Literasi sangat penting, karena anak itu gemar membaca bukan karena keturunan, tetapi yang utama karena kebiasaan dari orang tuanya di rumah, sehingga saya sebagai Bunda Literasi akan terus mendorong para bunda di rumah untuk menjadi pendidik pertama,” kata Atalia.


Editor : JakaPermana