Ridwan Kamil Teken Deklarasi Literasi Untuk Jabar Juara Lahir Batin

Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus mendorong budaya literasi di semua level masyarakat. Salah satu bentuk komitmen ini tertuang dalam Deklarasi Literasi untuk Jawa Barat Juara Lahir dan Batin di acara Festival Literasi 2019 “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Ridwan Kamil Teken Deklarasi Literasi Untuk Jabar Juara Lahir Batin
Foto: Humas Pemprov Jabar

Untuk itu, di Festival Literasi 2019 ini, Atalia meluncurkan dua bukunya yang berjudul “Mia dan Ikan Goreng” dan Catatan Kecil Tentang Kita #SiCinta. Atalia berharap buku tersebut bisa memberikan pengaruh bahwa membaca dan menulis adalah bagian penting dari literasi.  

“Ini adalah buku kedua dan ketiga saya. Harapannya adalah membuat mereka (masyarakat) terpengaruhi semua, bahwa membaca saja tidak cukup dan menulis pun penting, sehingga ke depannya lebih banyak lagi penulis dan penerbit yang mampu menghadirkan karya-karya yang baik,” harap Atalia.

Atalia mengaku, buku “Mia dan Ikan Goreng” tersebut terinspirasi dari perannya sebagai Bunda Literasi Bunda Paud, dan Ketua Umum Forikan. “Penting sekali untuk menyampaikan hal terkait dengan Gemar Makan Ikan (Gemarikan). Saya mencari buku-buku itu di seluruh Indonesia tapi tidak ada,” akunya.

Sementara buku Catatan Kecil Tentang Kita #SiCinta, lanjut Atalia, terinspirasi dari berbagai masukan dan cerita yang diberikan orang-orang yang ditemuinya. Buku ini pun dia dedikasikan bagi perempuan Indonesia.

“Ketika saya bertemu seseorang Ibu, kalau memberi masukan dan masukan itu saya tulis dalam buku, saya bertemu dengan anak-anak itu juga jadi inspirasi saya, saya berinteraksi dengan siapapun saya tulis di buku saya,” cerita Atalia.

“Sebetulnya, ini saya buat untuk membangun para perempuan khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar menjadi inspirasi dan mau menghadirkan karya, karena tidak ada karya yang buruk,” ucapnya.

Festival Literasi 2019 bertema “Habis Gelap Terbitlah Terang” digelar dalam rangka menyambut Hari Buku Sedunia dan juga Hari Kartini. Sekaligus merayakan Hari Buku Internasional yang ditetapkan oleh Unesco setiap 23 April. Hal ini sebagai hari perayaan tahunan untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan juga hak cipta.


Editor : JakaPermana