SEAMEO Biotrop Teliti Manfaat Minyak Atsiri untuk Covid-19

Memperingati HUT ke-53, Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop) menggelar webinar vaksin di era kenormalan baru dan pengobatan alternatif tradisional dalam mengatasi Covid-19. 

SEAMEO Biotrop Teliti Manfaat Minyak Atsiri untuk Covid-19
Foto: Rizki Mauludi

Konservasi pohon langka Nusantara itu diakuinya memiliki berbagai tujuan penting. Selain untuk menjaga khasanah biodiversity Indonesia kegiatan ini juga bertujuan mengedukasi berbagai pihak bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Pada 2019, penanaman Pohon langka ini telah dilakukan bersama Rektor IPB, Rektor Wageningen University and Research, Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan dan berbagai Lembaga swadaya masyarakat. Pada 2019, Rektor Wageningen University and Research Prof Arthur Mol menanam pohon rasamala atau Altingia excelsa.

"Pohon rasamala tumbuh secara alami di Jawa Barat. Masyakat banyak menggunakan getah rasamala untuk campuran pewangi ruangan. Menurut beberapa penelitian daun rasamala juga dapat digunakan sebagai obat batuk. Keunikan lain dari pohon rasamala, pada habitat aslinya di hutan, pohon ini dimanfaatkan lebih dari 30 jenis burung dan Owa Jawa memilih pohon rasamala sebagai tempat untuk berinteraksi," terangnya.

Zulhamsyah juga memaparkan, jenis lain yang ditanam di IPB adalah pohon langka dari Sulawesi yaitu pohon eboni. Pohon eboni atau yang dikenal dengan nama Diospyros celebica merupakan pohon endemik Sulawesi. Kayu eboni merupakan salah satu jenis yang paling digemari oleh komunitas internasional yang mengenal kualitas kayu. Kayu ini terkenal kualitasnya dan seirng disebut sebagai kayu mewah atau fancy wood.

Baca Juga : Dinkes Kabupaten Bogor Kecewa dengan Dokter Sekolah SMAN 1 Leuwiliang

"Terlepas dari nilai ekonomi emas hijau, yang lebih penting, kegiatan konservasi pohon langka nusantara yang kami dilakukan ini sebagai wujud kepedulian kita dalam menjaga biodiversity Indonesia. Negara Indonesia boleh tertinggal dalam teknologi dari bangsa lain, tapi dalam kekayaan keanekaragaman hayati, Indonesia boleh berbangga. Karena negara kita begitu kaya. Untuk itu mari kita lestarikan pohon langka nusantara tempat hidupnya begitu banyak burung dan fauna lainnya," paparnya.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria mengatakan konektivitas ekosistem itu diakuinya bangsa Indonesia harus semakin bangga dan percaya diri. Dari Asia Tenggara untuk dunia, jadi agar yang ada di Asia Tenggara khususnya di indonesia bisa menjadi bahan untuk apapun didunia ini karena sumber obat-obatan ada di sini sehingga sumber kedaulatan kesehatan, kedaulatan obat-obatan bisa tercipta karena sangat banyak sekali obat yang bisa dieksplore dari tanaman hutan, dari tanaman perkebunan, dari laut dan dari flora mauoun fauna.

"Sangat banyak untuk obat-obatan, saya kira laut juga banyak untuk potensi luar biasa. Jadi kalau kita biacara biouniversty untuk food sudah biasa, tapi skarang di masa Covid-19 ini bisa terus tereksplore bagaimana kekayaan keanekaragaman hayati di tropic ini, menjadi potensin yang besar untuk bisa mewarnai dunia untuk obat-obatan," ungkapnya.

Arif melanjutkan, pihaknya juga sudah memberikan puluhan peneliti untuk SEAMEO Biotrop karena potensi sumber daya manusia (SDM) IPB cukup baik nanti juga mahasiswa IPB akan magang dan mengetahui secara langsung untuk teelibat penelitian.


Editor : Doni Ramdhani