Sekda : Penanganan ODF dan Stunting Harus Sinergi juga Berkolaborasi 

Dua kecamatan telah dilakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama Sekda Kota Bogor yaitu Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Tengah, dari dua Rakor tersebut kata kuncinya adalah sinergitas dan bersama-sama atau kolaborasi.

Sekda : Penanganan ODF dan Stunting Harus Sinergi juga Berkolaborasi 

Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah menyampaikan, demografis dan topografi Bogor Utara banyak dilalui aliran sungai sehingga menjadi ‘santapan empuk’ bagi warga Bogor Utara yang tinggal di bantaran sungai dan mempengaruhi angka ODF Bogor Utara. Ditambah kondisi ekonomi yang kurang mampu. Dari 6.221 angka ODF Bogor Utara setelah dua bulan dilakukan validasi berkurang menjadi 5.019. 

"Pendampingan para direktur ODF sangat diharapkan untuk membantu kami di wilayah, intervensi secara keseluruhannya seperti apa. Berkat bantuan CSR berbagai pihak yang diterima Kecamatan Bogor Utara, total ada 90 rumah yang bisa tersambungkan dengan saluran septictank komunal. Rencananya, KADIN Kota Bogor akan membangun satu titik di setiap kelurahan," ungkap Riki.

Terpisah, Camat Bogor Tengah, Dicky Iman Nugraha memaparkan, melalui program Berkunjung Ke Wilayah Setiap Hari (Berlari) Kecamatan Bogor Tengah, dirinya bersama para lurah dan jajaran turun ke wilayah masing-masing setiap hari satu RW untuk memetakan ODF dan stunting. Dari data ODF tahun 2023, tercatat ada 6.057 titik setelah di validasi ke wilayah belum secara keseluruhan, namun dari data validasi yang didapat dari beberapa RW pada Kelurahan Tegallega ada 178 data yang salah, selanjutnya 41 di Kelurahan Ciwaringin.

Baca Juga : Saat Rudy Susmanto Hingga Jaro Ade Kumpul Bareng, Para Tokoh Politik Itu Sepakat Soal Ini

“Untuk data stunting sampai akhir bulan Maret 2023, kami reduksi sebanyak 633 data stunting. Itu sudah rekonsiliasi dengan Dinas Kesehatan. Saya berpendapat sungai dan anak sungai menjadi 'makanan empuk' warga yang tidak peduli ODF. Selain itu, kondisi demografis, kepadatan penduduk, faktor ekonomi serta terakhir mental dan kultur," tuturnya.

"Upaya memberikan solusi bagi warga dengan membangun septic tank sudah dilakukan pihak Kecamatan Bogor tengah, namun kendala yang ditemui adalah muncul air di kedalaman 50 cm karena lahan yang ada merupakan tebing. Disamping kepadatan rumah yang hanya menyisakan jalan berupa gang berjarak 1 meter. Temuan di lapangan adalah tidak sedikit warga yang mampu secara ekonomi tetapi tidak memiliki septic tank pribadi," tambah Dicky.

Dicky memaparkan, membangun kemitraan dengan para pelaku usaha di dan semua tempat ibadah untuk menyatukan pandangan bahwa ODF dan stunting adalah permasalahan bersama tidak hanya Pemerintah Kota Bogor, menjadi salah satu strategi yang dilaksanakan Kecamatan Bogor Tengah.

"Alhamdulillah dari semua yang kami datangi, semua siap mendukung penanganan ODF dan stunting di Kecamatan Bogor Tengah sesuai kapasitas dan kemampuannya," pungkasnya. (Rizki Mauludi)


Editor : Ahmad Sayuti