Sempat Trauma dan Takut, Bocah Pengungsi Terdampak Longsor di Kampung Gintung Kangen Pulang ke Rumah

Terlihat jelas tawa mungil dari M Algifari (12) dan Bagas (13) saat sedang bermain bersama-sama teman sebayanya yang berada di tenda pengungsian di SDN 1 Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sempat Trauma dan Takut, Bocah Pengungsi Terdampak Longsor di Kampung Gintung Kangen Pulang ke Rumah
Algifari dan Bagas merupakan dua dari puluhan anak yang terdampak bencana tanah longsor di Kampung Gintung pada Minggu 24 Maret 2024 malam. (agus satia negara)

"Sekolah kita diliburkan sampai beres bencana kayaknya. Tapi kangen dengan suasana sekolah juga," imbuhnya.

Algifari dan Bagas pun bersyukur lantaran mereka dan masing-masing kedua orang tuanya itu selamat dari bencana tanah longsor yang menimbun 10 orang warga dan meluluhlantakkan puluhan rumah di kampungnya itu.

"Alhamdulillah, kalau mamah sama bapak selamat. Termasuk rumah masih ada, cuma takut kalau pulang," ungkapnya.

Baca Juga : Ungkap Faktor Penyebab, Pakar Longsoran ITB Sebut ada Perbedaan Mekanisme Longsor Antara di Cipongkor dan Rongga

Terekam jelas dalam ingatan kedua bocah tersebut tatkala mereka mendengar suara gemuruh sesaat sebelum bencana longsor itu menerjang Kampung Gintung.

"Saya waktu pas malam kejadian belum terlalu lelap sempet denger suara gemuruh kenceng banget," kata Algifari yang bercita-cita menjadi TNI ini.

"Setelah dipastikan itu longsor, semua keluarga langsung lari ke desa. Waktu jalan ke sana juga sampai jatuh," ujarnya.

Baca Juga : Satu ASN Majalengka Belum Ditahan Kejati Jabar Terkait Kasus Korupsi Pasar Sindangkasih

Bahkan, saat longsor terjadi lampu semua mati. Sehingga, kondisi malam itu gelap karena tiang listrik jatuh dihantam material longsor.


Editor : Doni Ramdhani