Sikap Kami: Saatnya Tarik Rem

PENINGKATAN kasus Covid-19 di Jawa Barat terus merisaukan. Selepas lebaran, angka penambahan kasus baru hampir selalu berada di atas angka 1.000. Saatnya menarik rem sampai terjadi pelandaian penambahan kasus.

Sikap Kami: Saatnya Tarik Rem

PENINGKATAN kasus Covid-19 di Jawa Barat terus merisaukan. Selepas lebaran, angka penambahan kasus baru hampir selalu berada di atas angka 1.000. Saatnya menarik rem sampai terjadi pelandaian penambahan kasus.

Hingga kemarin, sudah 328.940 warga Jabar yang pernah terpapar Covid-19. Terbanyak kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Setiap hari, Jabar dan DKI “saling berlomba” menjadi penyumbang tertinggi.

Saat ini, 22.271 warga Jabar jadi pasien aktif. Mereka menjalani isolasi, baik mandiri maupun di rumah sakit. Di rumah sakit ini mulai mengkhawatirkan. Sedikitnya enam wilayah Jabar, rasio keterisian tempat tidur (BOR) sudah di atas standar WHO.

Baca Juga : Sikap Kami: Selamat Pagi Profesor

Kondisi ini membuat pemerintah, terutama Pemprov Jabar, harus segera memikirkan langkah tegas. Kecuali menambah ruang isolasi di berbagai rumah sakit, menyiapkan rumah sakit lapangan, tentu tak kalah pentingnya menekan rem perlintasan warga.

Tak perlu ragu, tak perlu malu. Sebab, buat kita, kesehatan warga tetap nomor satu. Hanya warga yang sehat yang bisa menggerakkan roda ekonomi. Jadi, dengan berat hati, ekonomi harus mengalah. Untuk sementara waktu.

Tapi, kalaupun kita menginjak rem, maka remnya harus sehat pula. Artinya, segala regulasi harus diterapkan dengan tegas. Tak pilih kasih. Petugas pun jangan ogah-ogahan.

Baca Juga : Sikap Kami: Bismillah, Komisaris BUMN

Kita bisa belajar dari apa yang dilakukan negara tetangga, Singapura atau Malaysia. Singapura, setelah dua pekan lockdown, hari ini mulai melonggarkan. Sebab, aturannya ketat, dijalankan dengan tegas, dan warga menyadari. Saat lockdown, misalnya, tak boleh ada pertemuan di satu titik lebih dari dua orang. Malaysia, sebaliknya, memperpanjang lockdown dua minggu. Jadi sebulan.

Halaman :


Editor : Zulfirman