Situasi Afghanistan Memburuk, Pemerintah Pertahankan KBRI Kabul

Pemerintah Indonesia belum berencana menutup KBRI Kabul meskipun situasi keamanan di Afghanistan memburuk setelah gerilyawan Taliban menguasai ibu kota negara itu dan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri.

Situasi Afghanistan Memburuk, Pemerintah Pertahankan KBRI Kabul
Ilustrasi (Antara)

INILAH, Jakarta - Pemerintah Indonesia belum berencana menutup KBRI Kabul meskipun situasi keamanan di Afghanistan memburuk setelah gerilyawan Taliban menguasai ibu kota negara itu dan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri.

“Misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Senin.

Menurut Judha, misi diplomatik Indonesia akan dioperasikan oleh staf esensial yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan.

Baca Juga : KRI Teluk Bintuni Antar 185 Ton Perlengkapan Medis dari Singapura

Mengantisipasi eskalasi keamanan, Kemlu dan KBRI Kabul telah melakukan pertemuan secara virtual dengan warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Afghanistan untuk memonitor kondisi dan menjelaskan langkah persiapan evakuasi.

“Keselamatan dan kesehatan WNI, termasuk staf KBRI, menjadi prioritas utama,” tutur Judha, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang rencana evakuasi yang disiapkan pemerintah.

Judha menuturkan, hingga saat ini terdapat 15 WNI yang telah melaporkan keberadaannya di Afghanistan. Jumlah tersebut belum termasuk staf yang bertugas di KBRI Kabul.

Baca Juga : Pilpres Haiti untuk Ganti Presiden Terbunuh Ditunda hingga 7 November

Para WNI antara lain bekerja sebagai ekspatriat, bekerja di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menikah dengan warga setempat.

Halaman :


Editor : suroprapanca