Soroti Maraknya Kasus Bullying, Ketua PGRI Jabar Ungkap Pemicunya 

Maraknya kasus bullying dan aksi kekerasan yang akhir-akhir ini kerap terjadi di berbagai jenjang pendidikan menjadi sorotan PGRI Jabar.

Soroti Maraknya Kasus Bullying, Ketua PGRI Jabar Ungkap Pemicunya 
Ketua PGRI Jawa Barat Dede Amar menilai, kasus bullying itu memiliki dampak negatif terhadap korban. Antara lain gangguan kesehatan mental, keinginan untuk mengakhiri hidup, merasa tidak berharga, dan kesulitan untuk memahami jati diri. Bahkan, hingga menarik diri dari kehidupan sosial. (net)

"Untuk apa siswa memiliki IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi, kecerdasan di atas rata-rata, tapi akhlaknya tidak bagus, yang pada akhirnya memicu aksi-aksi perundungan," terangnya.

Oleh karenanya, jelas dia, jika ada kejadian kasus bullying atau perundungan cepat laporkan agar segera ditindaklanjuti untuk menyelesaikan permasalahannya. 

Selain itu, pengawasan sekolah juga harus ditingkatkan, tidak hanya di saat jam pelajaran saja, namun juga di waktu jam istirahat dan kegiatan ekstra lainnya di sekolah. 

Baca Juga : IJTI Jabar Gelar Jambore Jurnalis TV, Bekali Wartawan Ilmu Kebencanaan

"Kami mendorong agar ada revolusi akhlak di sekolah-sekolah di Jawa Barat dan mengedepankan adab. Sehingga akhlaknya harus masagi, yakni cerdas IQ-nya, emosional, dan spiritualnya," ucapnya.

Tak hanya itu, ia  juga meminta pemahaman kepada orang tua dan masyarakat, agar bisa memahami kondisi di sekolah. 

Menurutnya, guru pastinya tidak ada yang mau mencederai atau mencelakakan anak didiknya. Namun terkadang ketika guru bersikap tegas dan keras, sering kali malah dilaporkan. Sehingga itu jadi dilematis bagi para pengajar di sekolah. 

Baca Juga : Jadi Tuan Rumah HUT PGRI ke-77, Plaza Mekarsari KBB Dipenuhi Ribuan Guru dari Berbagai Wilayah di Jabar

"Ini yang orang tua harus sadar, bahwa tidak ada guru yang ingin mencelakakan anak didiknya. Jangan keras sedikit dilaporkan, apalagi di era digitalisasi kemudahan gadget seperti sekarang," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : Doni Ramdhani