Trankindo Bersinergi Siapkan SDM Berkualitas di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang dialami dunia sejak awal 2020 memiliki implikasi pada bidang kesehatan, ekonomi, keuangan, sosial, budaya, lingkungan, politik, dan juga pendidikan yang signifikan. Pandemi telah mendisrupsi kesesuaian, kelangsungan dan keberlanjutan model, praktik, proses belajar mengajar dan sistem operasi institusi-institusi pendidikan. 

Trankindo Bersinergi Siapkan SDM Berkualitas di Tengah Pandemi Covid-19
net

Sedangkan, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mochamad Ashari mengajak masyarakat untuk merefleksikan dampak positif dan negatif pembelajaran virtual secara bijaksana, baik di level sekolah dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi. 

“Di samping keterbatasan yang dimiliki, pandemi ternyata berhasil mengilhami percakapan dan gagasan baru tentang cara terbaik dalam sistem pembelajaran siswa. Banyak pendidik mengubah metode pengajaran mereka untuk mendorong lebih aktif berinteraksi dan berkomunikasi melalui pengaturan virtual. Pada pembelajaran virtual, ada penekanan lebih pada kemampuan siswa menjadi guru bagi diri mereka sendiri dan hal ini mungkin memiliki efek jangka panjang. Jadi tugas pendidik di masa depan tidak hanya mengajar pengetahuan, tidak hanya mendidik, tapi juga memberikan siswa kemampuan dasar mandiri dan komunikasi sebagai alat yang pada akhirnya akan dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja dan sukses dalam hidup. Hal ini menjadi bagian dari perubahan yang bisa kita lihat dalam pendidikan teknologi,” tutur Ashari.

Sebagai salah satu kampus unggulan dengan reputasi internasional, ITS sendiri sebenarnya telah memanfaatkan pembelajaran virtual ini sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Namun selama ini dilaksanakan dalam jumlah terbatas. Dengan adanya pandemi, kita dipaksa untuk menjalankan pendidikan daring secara serentak dan menyeluruh. Pembelajaran daring, bukan hanya pertemuan dosen dan mahasiswa melalui gawai saja, tetapi diperlukan pula untuk mengembangkan infrastruktur pendidikan digital, termasuk smart classroom dan smart laboratory yang dapat diakses oleh mahasiswa secara hibrid, yaitu secara daring dan secara fisik hadir di kampus dalam waktu yang bersamaan. Diperlukan pula penyesuaian budaya dan kapasitas dalam hal teknologi digital bagi SDM, termasuk guru, dosen serta tenaga kependidikan.

Baca Juga : Daihatsu Luncurkan Fasilitas Pelatihan Otomotif

Dampak pembelajaran virtual ini juga disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek Yaswardi. Menurutnya, Covid-19 mendorong pada para dosen universitas dan guru di sekolah dan madrasah lebih banyak fleksibilitas dan kreativitas dengan alat interaktif digital daring yang mendukung kolaborasi antara mahasiswa/siswa dosen dan guru. Bagian paling menarik tahun lalu adalah melihat bagaimana para guru inovatif dalam hal membuat pengalaman belajar lebih baik bagi siswa mereka.

“Diskursus yang kini berkembang di kalangan para pendidik adalah bagaimana kita menerapkan beberapa komponen pembelajaran daring secara permanen pascapandemi ke dalam proses belajar mengajar,” ungkap Yaswardi. (Doni Ramdhani)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani