Triwulan II 2022, Ekonomi Jabar Tumbuh 5,68%

Pada triwulan II 2022 ini, ekonomi Jabar tumbuh sebesar 5,68% (yoy). Angka tersebut meningkat tipis dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,61%.

Triwulan II 2022, Ekonomi Jabar Tumbuh 5,68%
Kepala BI Jabar Herawanto mengatakan, pada triwulan II 2022 ini ekonomi Jabar tumbuh sebesar 5,68% (yoy). (antarafoto)

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Jabar diakuinya masih cenderung optimistis. Hal ini tidak terlepas dari strategi menyeimbangkan perekonomian dengan pengendalian risiko kesehatan secara terukur yang didukung terus meningkatnya kemajuan vaksinasi, optimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, serta interkoneksi Jabar Utara dan Selatan yang diharapkan dapat mendorong ekonomi yang lebih inklusif. 

Untuk itu, beberapa waktu lalu BI Jabar mendorong ketahanan pangan sektor maritim dan perikanan di sejumlah lokasi. Herawanto menuturkan, wilayah Priangan Timur sebagai penghasil berbagai produk hortikultura itu masih memiliki potensi yang sangat besar pada sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya air tawar. 

“Sejauh ini, produktivitas potensi tersebut masih relatif kecil kontribusinya. Artinya, perlu untuk semakin dioptimalkan guna meraih ketahanan pangan dalam rangka menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi,” jelasnya.

Baca Juga : Aktivitas Bisnis dan Sosial XL Axiata Diganjar Sejumlah Penghargaaan

Satu rekomendasi kebijakan yang dapat ditempuh untuk mendukung sektor perikanan dan maritim yakni dengan menjaga perbaikan kinerja ekspor Jabar khususnya pada komoditas sektor fishery. 

Di bagian lain, secara spasial BPS merilis inflasi Jabar pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94% (yoy). Laju inflasi itu terutaman bersumber dari peningkatan harga kelompok bahan makanan (volatile food). Guna menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi, BI Jabar bersama Pemkot dan Pemkab Sukabumi menggelar pertemuan bertajuk Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi) Sukabumi Project. 

Insan perbankan, lembaga pendidikan, asosiasi, dan kelompok masyarakat pondok pesantren, kelompok masyarakat subsisten, kelompok tani hingga desa wisata berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pengendalian inflasi, mendorong pengembangan sektor pertanian, perikanan, maritim, serta pariwisata dalam menjaga ketahanan pangan.*** (dnr)

Baca Juga : Daftar Harga Kebutuhan Pokok Hari Ini Jumat 5 Agustus 2022

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani