Vaksinasi COVID-19: Gubernur Jabar Apresiasi Survei Nasional Indikator Politik Indonesia 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjadi narasumber web seminar (webinar) INDIKATOR "Rilis Survei Nasional: Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi COVID-19" via konferensi video dari Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (21/2/2021). 

Vaksinasi COVID-19: Gubernur Jabar Apresiasi Survei Nasional Indikator Politik Indonesia 
humas pemprov jabar

INILAH, Bandung-Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjadi narasumber web seminar (webinar) INDIKATOR "Rilis Survei Nasional: Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi COVID-19" via konferensi video dari Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (21/2/2021). 

Sampel survei Indikator Politik Indonesia --institut riset di Jakarta-- ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang berasal dari seluruh Indonesia yang terdistribusi secara proporsional dan dilakukan selama 1-3 Februari 2021. 

Profil demografi sampel antara lain: Laki-laki 50,1 persen dan perempuan 49,9 persen; Perdesaan 50,5 persen dan Perkotaan 49,5 persen; usia 26-40 tahun 37 persen dan 41-55 tahun 25,4 persen; Islam 87,8 persen dan lainnya 12,2 persen; serta etnis Jawa 41,8 persen, Sunda 15,2 persen, dan Batak 2,8 persen. 

Baca Juga : Atasi Banjir, Ridwan Kamil: Pemerintah Tidak Tinggal Diam

Salah satu temuan survei nasional tersebut yakni 81,9 persen warga akan menerima vaksin COVID-19 hanya jika halal. Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil berujar akan mendorong kerja sama dengan tokoh agama untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 di Jabar. 

"Saya akan tingkatkan peran-peran ulama untuk memberikan fatwa-fatwa penguatan terhadap vaksin," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil. 

Temuan lain lewat survei ini yakni 15,8 persen sangat bersedia divaksin, 39,1 persen cukup bersedia divaksin, 32,1 persen kurang bersedia, 8,9 persen sangat tidak bersedia, dan 4,2 persen tidak tahu/tidak jawab. 

Baca Juga : DPRD Jabar Minta Masyarakat Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Sebanyak 53,3 persen pun percaya jika vaksin efektif mencegah penularan COVID-19. Temuan lain yakni sebanyak 49,9 persen sangat khawatir terhadap validitas informasi terkait vaksin COVID-19. 

Halaman :


Editor : JakaPermana