Wabup Helmi Minta Sekolah Melarang Siswa Jajan di Pinggir Jalan Biar Gak Ketabrak Mobil

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memerintahkan setiap sekolah melarang siswa siswinya melakukan aktivitas di pinggir jalan, termasuk jajan.

Wabup Helmi Minta Sekolah Melarang Siswa Jajan di Pinggir Jalan Biar Gak Ketabrak Mobil
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memerintahkan setiap sekolah melarang siswa siswinya melakukan aktivitas di pinggir jalan, termasuk jajan./Zainul Mukhtar
INILAHKORAN, Garut-Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memerintahkan setiap sekolah melarang siswa siswinya melakukan aktivitas di pinggir jalan, termasuk jajan.

Hal itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan seperti menimpa sejumlah siswa SDN 1 Mandalasari Kecamatan Kadungora. Mereka tertabrak sebuah angkutan pedesaan saat sedang jajan di depan sekolah.

Satu siswa di antaranya meninggal dunia, dan lainnya mengalami luka akibat kejadian tersebut.

"Saya nanti operasilah,. Dari dinas (Dinas Pendidikan) ada Pak Kabid ini. Semua didata dan semua diberikan instruksi kepada sekolah-sekolah untuk tidak membiarkan anak-anak jajan ataupun ada aktivitas yang di pinggir jalan," kata Helmi usai menjenguk sejumlah siswa penyintas kecelakaan di RSUD dr Slamet Garut, Selasa (23/8/2022) malam.

Menurut Helmi, kejadian menimpa beberapa siswa SDN 1 Mandalasari itu hendaknya dijadikan sebuah pelajaran agar peristiwa serupa tak berulang di masa akan datang
Helmi pun mengharuskan Dinas Pendidikan memunyai data sekolah-sekolah yang ada di pinggir jalan. Jangan sampai ada aktivitas jajan siswa sekolah di pinggir jalan, atau aktivitas dagang masuk wilayah jalan.

"Jadi saya minta nanti sekolah itu harus menyiapkan kantin. Bisa kerja sama dengan pedagang-pedagang itu yang ada (di luar untuk) masuk ke dalam," ujarnya.
Helmi menuturkan, sebenarnya pihak SDN 1 Mandalasri sudah mengupayakan pengamanan di sekitar sekolah dengan menyediakan zebra cross hingga cone jalan.
"Tapi kan kadang-kadang dalam keadaan yang tidak biasa gitu ya. Kadang-kadang kan ada pengemudi yang katakanlah entah ngantuk atau apalah gitu. Nah, makanya ini harus dicegah jangan sampai terjadi lagi," katanya.

Kecelakaan menimpa siswa SDN 1 Mandalasari terjadi sekitar pukul 9.35 WIB.

Berawal ketika sebuah angkutan pedesaan bernomor polisi Z 1969 DM jurusan Rancasalak-Kadungora datang dari arah Rancasalak menuju Kadungora. Saat tiba di lokasi kejadian, angkutan pedesaan oleng ke kiri dan menabrak para siswa yang sedang jajan di pinggir SDN 1 Mandalasari.

Akibat kejadian tersebut, satu anak meninggal dan sedikitnya enam anak mengalami cedera.

Korban meninggal dunia tercatat atas nama SN berusia 10 tahun yang merupakan siswa kelas 4 SDN 1 Mandalasari asal Desa Mandalasari Kecamatan Kadungora.

Sedangkan mereka yang cedera yakni Nihayah (9 tahun) kelas 3 asal Desa Mandalasari mengalami luka berat, Nazwa Azikra (9) kelas 3 asal Desa Mandalasari terluka berat, Hasnah (10) kelas 4 asal Desa Mandalasari terluka ringan, Nisa (9) kelas 3 asal Desa Mandalasari, Nagia Putri (9)  kelas 3 asal Desa Mandalasari terluka ringan, dan Nova Radiatama (11) kelas 4 asal Desa Mandalasari terluka luka ringan.

Sopir angkutan pedesaan Jajang Nurdin (32) diamankan polisi dan kasus tersebut kini dalam penyelidikan kepolisian. Di depan polisi, Jajang warga Kampung Cikaso RT 01 RW 16 Desa Rancasalak itu mengatakan dirinya mengantuk saat membawa kendaraannya hingga terjadi kecelakaan.(zainulmukhtar)***


Editor : JakaPermana