WIBEST 2021 UTama Menjadi Platform Penelitian Bermutu dan Bermanfaat

Universitas Widyatama (UTama) menggelar ajang Widyatama International Conference on Business, Economics, Social and Technology (WIBEST) 2021. Konferensi internasional mengenai paper hasil penelitian para dosen itu akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

WIBEST 2021 UTama Menjadi Platform Penelitian Bermutu dan Bermanfaat
Foto: Yogo Triastopo

INILAH, Bandung - Universitas Widyatama (UTama) menggelar ajang Widyatama International Conference on Business, Economics, Social and Technology (WIBEST) 2021. Konferensi internasional mengenai paper hasil penelitian para dosen itu akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

Wakil Rektor III UTama Mohd Haizam mengatakan, sekitar 104 paper penelitian yang masuk pada kegiatan konferensi internasional WIBEST 2021. Dalam satu paper sedikitnya ada tiga dosen yang berkolaborasi menulis. Apabila dijumlahkan sekitar 300an dosen yang terlibat. Pesertanya dari Kanada, Maroko, Thailand, Malaysia, Taiwan termasuk Indonesia. Acara ini berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (10/2/2021).

Dia menambahkan, paper yang disubmit lalu dipresentasikan para peserta. Sesi itu dilakukan secara pararel. Setiap peserta diberi kesempatan 10 menit untuk memaparkan isi penelitian tersebut, kemudian dibahas dan dikomentari oleh para peserta lainnya, untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Baca Juga : Terkait Situs Dewasa, Disdik Jabar Akan Mengajukan Surat Kepada Kemendikbud dan Kemkominfo

Termasuk ada peninjauan kembali dari pihak Universitas Widyatama dan komite yang menilai paper yang sudah masuk. Mereka akan menilai kualitas isi paper, kesimpulan, cara, manfaat terhadap dunia industri dan dunia akademik, setelah adanya temuan-temuan yang dilakukan dalam penelitian.

“Peserta ada yang memaparkan tentang keadaan perekonomian masyarakat di Jawa Barat, karena terdampak pandemi. Cara mengatasi yang efektif harus diteliti dan dibahas oleh peserta. Hasil temuan itu apa dampaknya untuk masyarakat. Jadi kami bisa menilai keefektifan dan solusi bagi masyarakat. Apakah papernya memiliki kualitas atau tidak,” papar Haizam.

Menurutnya, setelah proses itu dilalui pihaknya akan menyerahkan ke pihak editor, untuk diedit lagi.

Baca Juga : Pemkot Bandung Apresiasi Sektor 22 Citarum Harum Atasi Bencana Banjir

“Untuk Letter of Acceptance (LoA) kurang lebih memakan waktu selama dua minggu. Sedangkan, untuk publikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus memakan waktu antara satu sampai tiga bulan ” jelasnya

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani