12.841 Perempuan di Garut Terpapar Covid-19

Perempuan ditengarai relatif lebih rentan terinfeksi Covid-19 dibandingkan laki-laki. Terutama perempuan dewasa atau ibu-ibu. Mereka juga memiliki resiko kematian yang tinggi. 

12.841 Perempuan di Garut Terpapar Covid-19
Foto: Zainulmukhtar

Bahaya yang mengancam ibu dan anak, lanjut Yayan, bukan hanya Covid-19. Angka kematian ibu dan anak di beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan saat pandemi ini. 

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak atau bayi baru lahir (AKB) di Garut sendiri terbilang tinggi. Bahkan pada 2020, AKI/AKB Garut menempati peringkat tiga tertinggi dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Terlebih pada 2017, AKI/AKB Garut merupakan tertinggi di Jawa Barat dengan angka kematian ibu mencapai sebanyak 74 kasus dan kematian bayi sebanyak 333 kasus.

"Kalau sosok ibu di keluarga kesehatannya terganggu, stabilitas keluarga juga sedikit banyak akan terganggu. Apalagi, misalnya seorang ibu terpapar COVID-19. Ada banyak hal kompleks yang akan menjadi persoalan turunan, baik bagi keluarga maupun lingkungan sekitar," katanya. 

Baca Juga : Positif Covid-19 Lagi, Ini Kondisi Bupati Karawang

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, hingga 20 Juli 2021, dari akumulasi kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut sebanyak 22.458 orang, sebanyak 12.841 orang di antaranya perempuan, atau sekitar 57,17 persen. Sedangkan laki-lakinya mencapai sebanyak 9.617 orang, atau sekitar 42,82 persen.

Selain itu, pasien positif Covid-19 di Garut meninggal dunia juga didominasi perempuan. Dari akumulasi sebanyak 1.050 pasien positif Covid-19 meninggal dunia di Garut, sebanyak 562 orang di antaranya perempuan (53,52 persen). Sedangkan laki-lakinya mencapai sebanyak 485 orang (46,19 persen). Sebanyak tiga orang lainnya tidak ada keterangan jenis kelamin maupun identitas lainnya. (Zainulmukhtar)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani