2020 Tandai Keputusan Bersejarah Penundaan Olimpiade Tokyo

Pada 25 Maret 2020, jam raksasa hitung mundur di depan Stasiun Tokyo itu seketika berhenti menayangkan jam, menit dan detik tersisa hingga pesta pembukaan Olimpiade digelar pada 24 Juli 2020.

2020 Tandai Keputusan Bersejarah Penundaan Olimpiade Tokyo

Seruan penangguhan kian kencang ketika banyak federasi olahraga, para olimpian, dan NOC di berbagai negara juga mendukung penuh penundaan.

Sejumlah NOC, di antaranya Brazil, Norwegia, Slovenia, dan Kanada bahkan sudah resmi meminta IOC menunda Olimpiade sampai tahun depan. Jika tetap bersikeras digelar pada tahun ini, mereka mengancam tak akan mengirimkan atletnya ke Tokyo.

Hingga pada 24 Maret 2020, Perdana Menteri Jepang saat itu, Shinzo Abe, dan Presiden IOC Thomas Bach, melalui pembicaraan lewat telepon, akhirnya sepakat menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo untuk kemudian dijadwal ulang pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Baca Juga : Enggan Gantung Sepatu, Made Ingin Ikuti Jejak Buffon

“Dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Abe via telepon, kami menyepakati bahwa Olimpiade XXXII di Tokyo dan Paralimpiade 2020 harus dijadwal ulang setelah 2020...demi menjaga kesehatan para atlet dan semua yang terlibat dalam Olimpiade,” kata Bach.


Keputusan bersejarah

Keputusan penangguhan Olimpiade Tokyo 2020 selama satu tahun itu menandai untuk pertama kalinya pesta terakbar sejagad itu ditunda sepanjang sejarah.

Olimpiade sebelumnya juga pernah ditunda, dialihkan, hingga dibatalkan. Namun, penyebabnya berbeda dari saat ini. Ketika Olimpiade Tokyo ditunda akibat pandemi COVID-19, pembatalan dan penundaan yang terjadi di masa lalu diakibatkan karena bergolaknya perang dunia serta boikot politik.


Editor : Bsafaat