4 Pilar Penting di Balik Kesuksesan Dagang Rasulullah

RASULULLAH shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang pedagang sukses. Bahkan beliau mampu memberikan mahar yang begitu besar ketika meminang istri pertamanya, Khadijah.

4 Pilar Penting di Balik Kesuksesan Dagang Rasulullah

Menjaga iffah dalam hal makanan

Yaitu menjaga kesucian/kehalalan dalam makanan dan itu dengan semangat untuk mendapatkan yang halal dan jauh dari yang haram dan syubhat, Nabi –Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.” 

Maka ia bersemangat manjaga iffah makanannya, yaitu makanannya suci yang tidak haram dan tidak ada noda haram, jikalau jual-beli di dalamnya terdapat riba atau spekulasi atau penipuan atau bentuk dari berbagai bentuk jual-beli yang diharamkan dalam syariat, maka jauhilah secara total, karena diantara pokok yang terpatri dalam dirinya adalah menjaga Iffah makanan, tidak berlebih-lebihan di dalamnya, memeriksa keuntungannya baik-baik tidak boleh kebocoran dalam hal ini.

Di tengah sebagian manusia yang terjun dalam dunia wirausaha/bisnis ia peroleh keuntungan dan tidak menghiraukan masalah Iffah dalam makanan, dan tidak pula menghiraukan harta yang ia peroleh apakah dari yang halal atau yang haram? Bahkan sebagian di antara mereka dalam hal ini berprinsip: menghalalkan segala cara – yang halal adalah apa-apa yang anda dapatkan, dan yang haram adalah apa yang anda terhalang untuk mendapatkannya, maka apa-apa ditangannya halal dan cara apapun untuk meraih target adalah halal, adapun yang haram adalah apa-apa yang tidak ia dapatkan dan rasakan, jadi ia tidak menghiraukan halal atau haram. Dan Nabi –Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih layak untuknya”

Halaman :


Editor : Bsafaat