73 Santri di Garut Positif Covid-19 Jelang PTM

Seiring melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, pembelajaran secara tatap muka (PTM) tahun pelajaran 2021/2022 di sekolah di Kabupaten Garut pada Juli 2021 mulai diperbolehkan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. 

73 Santri di Garut Positif Covid-19 Jelang PTM
istimewa

Akan tetapi, kendati telah dilakukan skrining ketat terhadap para santri dan pegawai PPDA, belum juga PTM dimulai, PPDA dikejutkan dengan ditemukannya kasus penularan Covid-19.

Menurut Mudir/Pimpinan PPDA Muhammadiyah Garut Ayi Muhtar, kejadian berawal pada 8 Agustus 2021, seorang santri bergejala demam, batuk, pilek, dan hilang penciuman berobat ke Klinik Darul Arqam. Saat dilakukan tes swab antigen, hasilnya positif Covid-19. Tim Klinik DA lalu melakukan pelacakan kontak erat, dan didapati tujuh orang positif.

Pelacakan dilakukan lebih luas ke seluruh santri, petugas catering, laundry, dan penjual di kantin dengan dukungan rapid antigen dari LazismMu Pusat karena kasus positif bertambah. Mereka yang terkonfirmasi positif lalu diisolasi di ruang isolasi Covid-19 yang sudah disiapkan PPDA. Pun kontak erat dilakukan karantina. 

Baca Juga : Alhamdulillah, Pemkab Bekasi Bangun Ribuan Jamban Warga

"Total santri terpapar Covid-19 ada 73 orang. Yang sembilan orang selesai isolasi di pesantren. Sedangkan yang 64 orang disarankan Dinkes diisolasi terpadu di Rusunawa Gandasari. Namun akhirnya, yang diisolasi di Rusunawa itu 53 orang," kata Mudir/Pimpinan PPDA Ayi Muhtar, Jum'at (27/8/2021).

Dia menegaskan, penanganan kasus Covid-19 tersebut, kegiatan pengasuhan dan pembelajaran tetap berjalan seperti biasa dengan prokes ketat, dan tak ditemukan kasus baru. PPDA selalu berkomunikasi dan menginformasikan perkembangan anak secara formal melalui surat, zoom meeting maupun informasl kepada ortu, BPP, Posdam, dan Persyarikatan. Komunikasi dan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan Cilawu juga terus dilakukan.

"Ini mungkin musibah yang tak bisa diduga dan dicegah. Padahal pihak Pondok sudah berikhtiar maksimal. Makanya kami juga sangat mendukung langkah-langkah penanganan yang dijalankan pihak Pondok. Apalagi santri yang positif itu juga kondisinya baik-baik saja. Enggak ada yang bergejala berat," kata Ketua Persatuan Orang Tua Santri Darul Arqam Muhammadiyah (POSDAM) Garut Yadi Janwari disertai Sekretaris Enjang Tedi.

Karena itu pula, Enjang mengatakan, para ortu merasa heran atas kabar yang muncul di sejumlah media massa dan media sosial yang dalam beberapa hal tak sesuai faktanya. Seakan PPDA abai terhadap prokes, pencegahan dan penanganan Covid-19. Padahal semuanya dijalankan sesuai standard operation procedure (SOP) dan disepakati pihak ortu santri. Seluruh santri disebut-sebut membawa hasil swab antigen negatif sendiri. Padahal semuanya diswab di pesantren. 


Editor : JakaPermana