Akses Jalan Poros Desa Tegalega Badogol Buruk, Warga Desa Cilangari Ancam Tak akan ke TPS Jika Tak Diperbaiki 

Buruknya akses Jalan Poros Desa Tegalega Badogol, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat warga geram dan mengancam tidak akan menyalurkan hak pilihnya ke TPS pada Pemilu 2024.

Akses Jalan Poros Desa Tegalega Badogol Buruk, Warga Desa Cilangari Ancam Tak akan ke TPS Jika Tak Diperbaiki 
Jalan Poros Desa Tegalega Badogol sepanjang 4 kilometer di Desa Cilangari itu hanya tinggal bebatuan dan tidak ada sedikitpun aspal yang menempel di badan jalan. (agus satia negara)

Lebih jauh Sabana menuturkan, Jalan Poros Desa Tegalega Badogol terakhir dibangun atau diaspal pada 2014 dengan menggunakan dana desa.

"Saat pertama kali saya menjabat kepala desa, kami gunakan dana desa untuk membangun jalan. Mengingat sejak Indonesia merdeka belum pernah sekalipun dilakukan pengaspalan," ujarnya.

Rencananya, lanjut Sabana, pihak desa akan kembali melakukan perbaikan jalan pada 2020 lalu. Namun, terjadi pandemi Covid-19 yang mengharuskan dana desa digunakan untuk penanganan dampak Covid-19.

Baca Juga : Tak Ditemukan Varian Baru Covid-19, Dinkes KBB Bakal Lakukan Vaksinasi Sesuai Dosis dari Pemprov Jabar 

"Kami mendapat dana desa sekitar Rp1,6 miliar. Rencananya sebagian dari dana tersebut digunakan untuk perbaikan jalan, namun terjadi pandemi sehingga sekitar Rp800 juta dialihkan ke penanganan dampak Covid-19," ungkapnya.

Sabana berharap Jalan Poros Desa Tegalega Badogol, statusnya dijadikan jalan kabupaten agar pemeliharaannya bisa ditangani langsung oleh Pemda KBB mengingat terbatasnya anggaran desa.

"Sebenarnya, tahun lalu kami sempat mendapatkan secercah harapan. Ketika ada sebuah lembaga yang menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan jalan melalui bantuan Presiden (Banpres)," bebernya.

Baca Juga : Jelang Pemilu 2024, BPBD Kabupaten Bandung Libatkan Para Nara Hubung  Antisipasi Ancaman Bencana Alam

"Tak hanya untuk Cilangari, tapi ada 14 desa lainnya di Kecamatan Gununghalu, Cipongkor, dan Sindangkerta yang dijanjikan sama. Total anggarannya mencapai Rp2,5 miliar, namun sampai lewat tahun 2023 tak lagi kabar kejelasannya," tandasnya. (agus satia negara)


Editor : Doni Ramdhani