Akui Belum Terima Detil Soal Kekeringan di Wilayahnya, Hengky Kurniawan Minta Dinas Terkait Lakukan Intervensi 

Kondisi kekeringan sebagai dampak dari penomena El Nino kini tengah dirasakan warga di empat kecamatan yang meliputi 13 desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Akui Belum Terima Detil Soal Kekeringan di Wilayahnya, Hengky Kurniawan Minta Dinas Terkait Lakukan Intervensi 

Diberitakan sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta seluruh camat se-Bandung Barat untuk turut berpartisipasi menangani kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino.

Hal itu menyusul adanya lahan pertanian padi seluas 179 hektare di KBB yang mengalami kekeringan dan tersebar di 13 desa yang masuk dalam empat kecamatan, seperti Cihampelas, Cililin, Batujajar dan Sindangkerta.

"Kemarau yang terjadi sekarang merupakan dampak dari fenomena El Nino," ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB, Lukmanul Hakim usai  menghadiri acara 'Peningkatan Profesionalisme Penyuluh Pertanian Melalui Penguatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan' di Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Jumat 11 Agustus 2023.

Baca Juga : Pasca Bentrokan, Camat Coblong Pastikan Situasi Terkendali dan Kondusif 

"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau terjadi di Agustus ini," sambungnya.

Lukman menyebut, Kecamatan Batujajar menjadi wilayah yang paling luas terdampak kekeringan dan tersebar di 5 desa. Kemudian, disusul Cililin sebanyak 4 desa, Cihampelas 3 desa, dan Sindangkerta 1 desa.

Oleh karenanya, terang Lukman, pihaknya pun telah melayangkan surat kepada seluruh camat di KBB untuk turut berpartisipasi mengantisipasi puncak kemarau yang terjadi pada Agustus ini.

Baca Juga : DAGO Mencekam, Semalam Warga vs Polisi Bentrok Dekat Terminal

"Selain itu, DKPP juga akan mengajukan dana insentif untuk membantu petani membuat sumur dalam dan dangkal," terangnya.


Editor : JakaPermana