Antisipasi Kerugian Lantaran Kematian Ikan Massal, Peternak KJA Waduk Saguling Kurangi Tebar Benih

Adanya laporan kematian ikan massal di Keramba Jaring Apung (KJA) di sejumlah daerah membuat para peternak KJA Waduk Saguling mulai mengurangi tebar benih.

Antisipasi Kerugian Lantaran Kematian Ikan Massal, Peternak KJA Waduk Saguling Kurangi Tebar Benih
Para peternak KJA Waduk Saguling guna menghindari potensi kerugian karena kematian ikan massal seperti di Waduk Jatiluhur Purwakarta dan Waduk Kedung Ombo Boyolali. (agus satia negara)

"Artinya potensi kematian ikan massal sangat besar selama 5 bulan ini," jelasnya.

Alasannya, terang dia, lantaran cuaca ekstrem serta fenomena umbalan (upwelling), yakni peristiwa naiknya air bagian dasar waduk ke permukaan yang membawa senyawa beracun. 

"Hasil laporan temen-temen peternak untuk fenomena upwelling di Waduk Saguling memang sudah terjadi Desember," terangnya.

Baca Juga : Dor, Jambret di Bandung Lumpuh Ditembak Polisi

"Tapi jumlah kematiannya gak besar, dari satu petak, yang mati paling 10-15 persen atau sekitar 15 kilogram," sambungnya.

Tak hanya mengurangi tebar benih, tambah dia, petani juga terpaksa memanen ikan yang mulai agak besar supaya terhindar dari kematian. 

Kemudian, mereka juga menyediakan mesin sirkulasi air bagi kolam yang terdapat benih. 

Baca Juga : Kasus HIV Capai 154 Orang, Dinkes Kota Cimahi Sebut ada Ibu Hamil yang terinfeksi

"Dengan kondisi tersebut memang dampaknya harga ikan hingga Maret bakal meningkat, karena petani belum panen," ujarnya.


Editor : Doni Ramdhani