Atap SDN 1 Bunisari di Garut Ambruk Lantaran Struktur yang Dibangun pada 1983 Lapuk 

Bangunan atap SDN 1 Bunisari di Garut ambruk. Wabup Garut Helmi Budiman mengatakan, ambruknya salah satu atap ruang kelas itu disebabkan kondisi konstruksi atap ruang kelas bersangkutan sudah lapuk dimakan usia.

Atap SDN 1 Bunisari di Garut Ambruk Lantaran Struktur yang Dibangun pada 1983 Lapuk 
"Memang sekolah ini tahun 1983 dibangunnya. Kalau lihat dari struktur, kemudian juga atapnya juga memang sudah pada lapuk," kata Helmi saat meninjau atap ambruk di SDN 1 Bunisari di Garut, Selasa 4 Oktober 2022. (zainulmukhtar)

INILAHKORAN, Garut - Bangunan atap SDN 1 Bunisari di Garut ambruk. Wabup Garut Helmi Budiman mengatakan, ambruknya salah satu atap ruang kelas itu disebabkan kondisi konstruksi atap ruang kelas bersangkutan sudah lapuk dimakan usia.

"Memang sekolah ini tahun 1983 dibangunnya. Kalau lihat dari struktur, kemudian juga atapnya juga memang sudah pada lapuk," kata Helmi saat meninjau atap ambruk di SDN 1 Bunisari di Garut, Selasa 4 Oktober 2022.

Dia mengatakan, sebetulnya, jumlah kelas di SDN 1 Bunisari yang mencapai sebanyak tujuh ruang kelas sudah mencukupi. Namun, yang kondisinya cukup bagus hanya ada empat ruang kelas. 

Baca Juga : Pemkab Cirebon Segera Siapkan Lahan Untuk Kantor Bawaslu

Sedangkan tiga ruang kelas lainnya tidak boleh digunakan karena kondisi struktur bangunan atapnya sudah lapuk sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa.

Mengantisipasi kejadian serupa, Helmi meminta dinas terkait segera melakukan penanganan dan inspeksi ke sekolah-sekolah.
Dia pun berharap kejadian ambruknya atap ruang kelas sekolah hari itu merupakan peristiwa terakhir terjadi di Garut.

Sebelum menuju SDN 1 Bunisari, Helmi sebelumnya terlebih dulu menengok empat murid sekolah korban cedera tertimpa reruntuhan atap ruang kelas yang sedang dirawat di Puskesmas Citeras.

Baca Juga : Atap Kelas SDN 1 Bunisari Malangbong Roboh, 3 Murid Dilarikan ke Puskesmas

Menurutnya, semua pasien sudah ditangani dengan baik dan bisa pulang ke masing-masing rumahnya. Di antara mereka terdapat korban yang mengalami luka hingga dijahit dan mesti menjalani rawat jalan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani