Baru 3 Bulan, Kasus DBD di Jabar Tembus 10 Ribu Korban

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Rochady Hendra Setia Wibawa mengungkapkan, selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jabar tembus 10 ribu korban.

Baru 3 Bulan, Kasus DBD di Jabar Tembus 10 Ribu Korban
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Rochady Hendra Setia Wibawa mengungkapkan, selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jabar tembus 10 ribu korban./ilustrasu

Lonjakan ini terbilang menonjol, karena angka tersebut hampir menyamai kasus DBD pada periode Januari-Desember 2023 yang mencapai 1.865.

"Selama 2023 lalu, ada kasus DBD sebanyak 1.865. Nah sekarang di 2024 sampai minggu ke dua Maret, ada sebanyak 1.741 kasus," kata Ira Dewi Jani pada Senin 18 Maret 2024 kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi beberapa waktu lalu menyampaikan, tidak ada cara lain untuk mencegah DBD selain 3M Plus yang mutlak harus dilakukan pada saat ini.

Baca Juga : Bey Machmudin Tinjau Lokasi Bencana Banjir Rob di Rancabuaya

Menguras tempat penampungan air, kemudian menutupnya dan mengolah kembali barang bekas yang dapat membuat adanya genangan air, seperti ban bekas, kaleng, harus dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD.

Selanjutnya kata Vini plusnya adalah dengan memelihara ikan atau hewan pemakan jentik di tempat penampungan air, menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk juga dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan.

Contohnya menaruh ikan cupang di bak penampungan air, serta menanam tanaman seperti sirih, lavender maupun kecombrang untuk mencegah kedatangan nyamuk.

Baca Juga : Akhirnya, KPU Jabar Siap Ikuti Tahapan Rekapitulasi Nasional

"DBD terjadi sepanjang tahun. Peran masyarakat sangat besar. 3M Plus harus dilakukan," ujar Vini.


Editor : JakaPermana