Belasan Auditor BPK-RI 'Berkantor' di RSUD Parung, Kejari Bogor Masih Menunggu Hasil Audit

Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor masih menunggu hasil audit perhitungan kerugian negara yang sedang dilakukan auditor Badan Pemeriksa Keuangan-Republik Indonesia (BPK-RI) terkait proyek pembangunan RSUD Bogor Utara atau Parung.

Belasan Auditor BPK-RI 'Berkantor' di RSUD Parung, Kejari Bogor Masih Menunggu Hasil Audit
Foto: Reza Zurifwan

INILAHKORAN, Bogor-Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor masih menunggu hasil audit perhitungan kerugian negara yang sedang dilakukan auditor Badan Pemeriksa Keuangan-Republik Indonesia (BPK-RI) terkait proyek pembangunan RSUD Bogor Utara atau Parung.


Hal itu demi memastikan kerugian negara, dimana sebelumnya BPK-RI Perwakilan Jawa Barat menilai kerugian negara sekitae Rp 12 miliar plus denda, sementara audit investigasi tim ahli Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor menilai kerugian negara setidaknya mencapai Rp 36 miliar.


"Kami masih menunggu hasil audit perhitungan kerugian negara dari auditor BPK-RI, nanti akan diumumkan setelah hasilnya keluar," ujar Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Ate Quesyini Iliyas kepada wartawan, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Juga : Dua SMP Negeri di Kota Bogor Bangun Toilet Senilai Rp200 Juta, Disdik Angkat Suara


Ate Quesyini Ilyas menuturkan bahwa untuk melakukan audit perhitungan kerugian negara, BPK-RI menugaskan 12 auditornya ke RSUD Bogor Utara atau Parung.


"Ada 12 auditor BPK-RI yang menghitung nilai volume kontruksi RSUD Bogor Utara atau Parung, mereka bekerja di sana selama satu minggu lebih," tutur mantan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kabupaten Tanggerang tersebut 


Kasubsi Penyelidikan Seksi Pidsus Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor Carlo Tariga  menuturkan bahwa terkait dugaan mark up pemasangan listrik PLN dari harga Rp 1 miliar menjadi Rp 3 miliar juga menjadi bahan perhitungan BPK-RI.

Baca Juga : Dua SMP Negeri di Kota Bogor Bangun Toilet Senilai Rp200 Juta, Begini Kata Pengamat


"Semuanya masih dihitung, tunggu aja hasil auditnya," tutur Carlo Tarigan.

Halaman :


Editor : JakaPermana