Bencana Gunung Mas, Ini Hasil Investigasi Pemkab Bogor, Ternyata....

Bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di perumahan karyawan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Blok C Kampung Rawa Dulang RW 02 dan 03 Desa Tugu Selatan, Cisarua diinvestigasi oleh Pemkab Bogor.

Bencana Gunung Mas, Ini Hasil Investigasi Pemkab Bogor, Ternyata....
INILAH, Cisarua - Bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di perumahan karyawan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Blok C Kampung Rawa Dulang RW 02 dan 03 Desa Tugu Selatan, Cisarua diinvestigasi oleh Pemkab Bogor.
 
Hasil analisis cepat untuk melihat penyebab bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di kawasan perkebunan teh Gunung Mas dikarenakan faktor alam termasuk kemungkinan siklus banjir puluhan hingga ratusan tahun.
 
"Bencana alam  kemarin diawali hujan deras selama lebih dari 24 jam, lalu air dari hulu sungai Cisampau yang terbendung karena batang pohon yang tumbang dan terjadilah banjir bandang, saya melihat ini kemungkinan siklus banjir 10, 20 hingga 100 tahun," ucap Kabag Program dan Pengendalian Pembangunan Setda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika kepada wartawan, Minggu, (24/1).
 
Mantan Kabid Pengembangan Wilayah dan Insfrastuktur Bappeda Litbang Kabupaten Bogor ini menambahkan bahwa kemungkinan juga ada proses pelapukan pohon, batuan dan tanah sehingga secara alamiah menyebabkan erosi hingga bencana tanah longsor.
 
"Tutupan lahan di atas pemukiman di Kampung Rawa Dulang itu masih hutan, kalau pohon-pohon yang tumbang dan terbawa bencana alam banjir bandang itu kemungkinan udah lama tumbangnya dan bukan dari penebangan pohon liar karena mereka masih ada akarnya," tambahnya.
 
Alumni IPB ini menuturkan dari hasil pemotretan satelit,  ternyata Blok C Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan adalah area tangkapan air hingga agar tidak terjadi lagi bencana alam seperti kemari  maka harus ada pembenahan.
 
"Harus ada antisipasi atau resettleman di Blok C Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan yang bentuk lahannya seperti mangkuk berupa terapi di tebingan-tebingan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar tidak terulang lagi bencana alam. Rumah warga yang berada di pinggir Sungai Cisampai direlokasi ke lokasi yang lebih aman dari resiko bencana alam," tutur Ajat.
 
Selain Pemkab Bogor, LPPM IPB bersama  tim P4W IPB juga melaksanakan investigasi selama kurang lebih 3 hari di lokasi bencana alam Gunung Mas maupun di hutan Gunung Pangrango sebagai wilayah hulu, namun karena rentan maka diperlukan kehati-hatian hingga baru akan merilisnya besok.
 
"Kami sudah melakukan kajian selama 3 hari di lokasi bencana alam di Gunung Mas ataupun di area hulunya, malam ini kami masih akan mendidkusikannya dengan para pakar bencana IPB. Kami masih perlu kehati-hatian dalam menyikapi bencana alam tanah longsor dan banjir banding pekan kemarin karena Kawasan Puncak menjadi perhatian publik hingga baru bisa kami umumkan besok," tukas Manager Program Pemulihan Ekosistem di Hulu DAS Sungai Ciliwungt im P4W IPB Thomas Oni Veriasa. (Reza Zurifwan)


Editor : Zulfirman