Berprestasi, Camat Bogor Utara Diganjar Penghargaan dan Tiket ke Singapura

"Dari 627 murid, ini delapan siswa terbaiknya. Penilaiannya panjang, untuk menunjukkan di era saya, apresiasi seperti ini sangat penting. Bapak ibu harus tahu, bahwa kinerja ASN terbaik di republik ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil.

Kang Emil melanjutkan, ada empat level birokrasi yang perlu dicatat para camat. Pertama, birokrasi aturan yang menjadi paling mendasar dan menjadi terlalu kaku. Sehingga banyak gagasan yang tidak terwadahi dengan baik.

"Yang kedua, adalah birokrasi performa. Namun, dari kedua jenis birokrasi itu ada kelemahan yang masih sering terjadi. Yakni masih banyak anggapan bahwa pembangunan di wilayah itu hanya tugas birokrat," tuturnya.

Baca Juga : Longsor Menimpa Panaragan Bogor Tengah, Petugas Masih Melakukan Pencarian Korban

"Maka lahirlah teori ketiga yang pemprov lakukan, adalah birokrasi kolaboratif dan dinamis. Menyusul yang keempat adalah digital full. Masyarakat itu cerminan pemimpinnya, bagaimana camatnya," tambah Kang Emil 

Masih kata Kang Emil, para camat juga harus memiliki jiwa kepemimpinan. Seperti sikap dan perilaku serta daya rubah, transformasi dan reformasinya. Mampu merubah wilayahnya dengan baik.

"Agar kecamatan se-Jawa Barat ini meningkat, maka hadiahnya saat ini saya atur yang sangat fundamental. Yaitu melihat ke negeri yang birokrasi wilayahnya sudah kelas dunia," jelas Emil.

Baca Juga : Pengendara Tergerus Banjir Bogor Belum Ditemukan, Petugas Temukan Plat Nomor Korban

Dari hasil pembelajaran di Singapura nanti, Emil berharap bisa ada yang diaplikasikan setelahnya. Termasuk di Kota Bogor, banyak hal yang nanti bisa direplikasi di wilayah Bogor Utara.