BP2MI Minta Generasi Muda Kabupaten Bandung Waspadai Sindikat TPPO

Ancaman sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih membayangi masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Barat.

BP2MI Minta Generasi Muda Kabupaten Bandung Waspadai Sindikat TPPO
Ancaman sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih membayangi masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Barat./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung - Ancaman sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih membayangi masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Barat.

Minimnya literasi masyarakat tentang skema pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), turut memengaruhi dan menjadi penyebab masih banyaknya pekerja ilegal di luar negeri yang diberangkatkan oleh sindikat.

Ketua BP2MI Benny Ramdhani mengatakan, tidak sedikit pula generasi muda yang terjebak. Maka dari itu dia meminta kepada anak muda Kabupaten Bandung, untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga : Maknai Hari Santri 2023, Yayat T Soemitra Ungkap Potensi dan Peran Santri bagi Bangsa

"Mudah-mudahan mereka tidak hanya memiliki kesadaran untuk bekerja ke luar negeri, tetapi juga kesadaran untuk memproteksi, tema -teman mereka, saudara satu kampung agar tidak menjadi korban penempatan ilegal, korban perdagangan orang. Itu tidak kalah penting," ujar Benny kala melakukan sosialisasi TPPP di Margahayu, Kopo, Kabupaten Bandung Jumat 20 Oktober 2023 kemarin.

Benny menjelaskan, sejatinya peluang kerja di luar negeri secara legal sangat terbuka lebar. BP2MI sambung dia, bersama stakeholder terkait selalu membuka kans dan fasilitas agar masyarakat bisa bekerja di luar negeri.

"Di Kabupaten Bandung, ada 1.114 orang yang bekerja di luar negeri dan ini yang resmi. Tapi trendnya dimana kantong penempatan resmi, tiga kali lipat dari angka resmi itu adalah angka yang berangkat tidak resmi," ucapnya.

Baca Juga : Wujudkan Kemandirian Daerah, Pemda KBB Targetkan Optimalisasi Pajak Air Tanah Sebesar Rp 40 Miliar

Maka dari itu, dia mengaku prihatin masih banyak masyarakat yang berangkat ke luar negeri secara ilegal. Tentunya hal ini sangat merugikan, khususnya bagi mereka yang berangkat karena tidak memiliki jaminan keamanan. Terlebih kadang ada oknum pemerintah juga kata dia, yang turut bermain di bisnis haram ini.

Halaman :


Editor : JakaPermana