Cincin Kawin Bukan Tradisi Islam?

PERTAMA, kami hendak menyinggung keyakinan yang tersebar di sebagian masyarakat tentang cincin kawin. Sebagian orang meyakini, cincin kawin menjadi pengikat hati dan cinta suami istri. Kita tidak tahu dari mana asal muasal keyakinan ini berkembang. Yang jelas, islam tidak pernah mengajarkannya. Kita juga tidak pernah mendapatkan informasi dari dalil, bahwa Allah akan melanggengkan cinta dalam keluarga, selama cincin kawin masih ada.

Cincin Kawin Bukan Tradisi Islam?
Ilustrasi/Net

Dari Abdullah bin Ukaim Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang bergantung kepada sesuatu, dia akan dipasrahkan kepadanya." (HR. Ahmad 18781, Turmudzi 2214 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Ketika orang merasa bahwa keberadaan cincin kawin akan melanggengkan cintanya, dia akan curahkan ketergantungannya pada sang cincin ini. Dia berikan harapan dan kekhawatirannya kepada cincin ini. Bagian dari hukumannya, Allah pasrahkan dia kepada benda itu.

Bagaimana caranya? Ketika cincin ini hilang, atau terjual atau rusak, Allah jadikan keluarganya betul-betul bercerai. Sehingga hatinya semakin yakin pada cincin kawin itu. Karena ternyata keyakinannya terbukti. Bagian inilah yang perlu disadari, ketika seseorang memiliki ketergantungan kepada benda tertentu.

Baca Juga : Mengabdilah dengan Baik kepada Suamimu...

Demikian, Allahu alam. [Ustaz Ammi Nur Baits]

Halaman :


Editor : Bsafaat