Covid-19 Tak Terkendali, 3.023 Warga Bogor Masih Sakit

Wali Kota Bogor Bima Arya meminta pemerintah pusat untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih ketat dalam mengendalikan laju kasus Covid-19 yang makin tak terkendali. Alasannya, terlihat dari data tingginya angka kasus positif, meningkatnya angka kematian, hingga tenaga kesehatan yang bertumbangan karena terpapar.

Covid-19 Tak Terkendali, 3.023 Warga Bogor Masih Sakit
istimewa

 

"Misalnya, pembatasan lebih ketat di Jabodetabek, pembatasan yang lebih ketat di Bandung Raya, pembatasan lebih ketat di Gerbangkertosusila dan sebagainya. Jadi sifatnya berbasiskan regional yang paling terdampak dengan status zona yang kebanyakan merah," paparnya.

 

Baca Juga : Begini Cara Devie Bantu Masyarakat yang Tengah Isoman

Mengenai konsekuensi logistik atau pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, Bima Arya mengatakan, bahwa setiap pemerintah kota atau daerah pasti bisa mengambil langkah sebagai konsekuensi dari kebijakan nasional tersebut. Misalnya dengan melakukan refocusing, realokasi anggaran, alokasi bansos dan lain sebagainya dalam keadaan darurat, termasuk juga dirinya yakin solidaritas sosial masyarakat Kota Bogor masih sangat tinggi.

 

"Jadi, kalau kami berikan waktu bagi warga untuk bersiap-siap, jadi tidak serta merta kami umumkan besok pembatasan berskala besar, tetapi kami lakukan dalam waktu yang bisa dipersiapkan dulu. Kami bisa melakukan pendataan, buruh harian lepas yang kehidupannya sangat tergantung dari kerja harian. Kemudian kami bisa memobilisasi dana dari warga mengaktivasi dapur umum, lumbung pangan dan lain sebagainya," paparnya.

Baca Juga : Ade Yasin: 2 Tahun ke Depan, Akan Dibangun 169 Jembatan Rawayan

 


Editor : JakaPermana