Dampak Kenaikan Harga BBM, Petani di Lembang Khawatir Terjadi Kenaikan Barang Ini

Para petani di Lembang khawatir jika kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut bakal berdampak pada kenaikan harga pupuk dan obat-obatan pertanian.

Dampak Kenaikan Harga BBM, Petani di Lembang Khawatir Terjadi Kenaikan Barang Ini
Seorang petani di Lembang yakni petani sayuran asal Kampung Gandok RT 2/RW 1, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang KBB Yuhana (52) mengaku sampai saat ini harga pupuk dan obat-obatan untuk pertanian belum ada kenaikan dampak dari kenaikan harga BBM. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Dampak kebijakan pemerintah pusat untuk kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar dikhawatirkan para petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pasalnya, para petani di Lembang khawatir jika kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut bakal berdampak pada kenaikan harga pupuk dan obat-obatan pertanian.

Seorang petani di Lembang yakni petani sayuran asal Kampung Gandok RT 2/RW 1, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang KBB Yuhana (52) mengaku sampai saat ini harga pupuk dan obat-obatan untuk pertanian belum ada kenaikan dampak kenaikan harga BBM.

Baca Juga : Dampak Aksi Long March Ribuan Buruh, Sejumlah Ruas Jalan di KBB Alami Kemacetan

"Tapi saya khawatir,  beberapa hari ke depan akan naik," katanya kepada wartawan.

Ia menuturkan, dalam satu tahun terakhir ini sudah terjadi tiga kali kenaikan harga pupuk. Terakhir, harga pupuk NPK dari Rp8.000 per kilogram sekarang Rp20.000 per kilogram.

"Urea saja yang tadinya Rp2.000 per kilogram sekarang Rp6.000. Naiknya harga BBM dikhawatirkan bisa memicu kembali harga pupuk, ini akan menambah berat petani," tuturnya.

Baca Juga : Dishub Berencana Ubah Bus Sekolah Menjadi Bus ASN, Ini kata Pakar ITB

Ia menyebut, sampai sekarang harga pupuk masih stabil. Namun tidak ada jaminan harga barang itu tidak akan naik.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani