Dampak Langka Chipset, Otomotif Hingga Smartphone

Rangkaian efek domino kelangkaan cip dunia mulai berdampak ke level konsumen. Ongkos produksi yang lebih besar untuk mendapatkan cip, harus mulai ditanggung oleh konsumen dalam wujud harga yang lebih mahal.

Dampak Langka Chipset, Otomotif Hingga Smartphone

INILAH,  Jakarta - Rangkaian efek domino kelangkaan cip dunia mulai berdampak ke level konsumen. Ongkos produksi yang lebih besar untuk mendapatkan cip, harus mulai ditanggung oleh konsumen dalam wujud harga yang lebih mahal.

Salah satu pemain ponsel pintar besar terkemuka, OPPO, terpaksa harus mengoreksi harga penjualan gawai gelang pintar atau smartband-nya, yakni OPPO Band, menjadi lebih tinggi. Hal ini disebut karena kelangkaan cip prosesor yang digunakan oleh gawai tersebut.

OPPO mengumumkan bahwa harga gelang pintar dengan kemampuan pemantauan detak jantung dan saturasi oksigen tersebut diubah menjadi Rp 649.000. Ketika diluncurkan di Indonesia terdahulu, perangkat ini dibanderol Rp 549.000.

Baca Juga : POCO Resmi Luncurkan 'Flagship Killer' F3 5G

Karena kelangkaan stok prosesor yang digunakan untuk OPPO Band, maka harga dari OPPO Band harus dikoreksi.

Langkah untuk menaikkan harga juga mulai dipertimbangkan oleh produsen gawai asal China lainnya, Blackshark. CEO produsen ponsel itu, Luo Yuzhou menyatakan jika kurangnya pasokan chip membuat stok ponsel gaming itu habis. Terutama stok Black Shark 4 Pro.

Kelangkaan ini berdampak cukup serius untuk perusahaan itu. Sekarang mereka berusaha meningkatkan produksi ponsel tersebut. Kelangkaan chip ini sudah terjadi sejak tahun lalu dan berdampak pada industri mobil, ponsel, perangkat rumah tangga dan lain-lain.

Baca Juga : POCO X3 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Ini Harganya

Menurut laporan dari situs MarketWatch, analis memperkirakan bahwa kondisi kelangkaan pasokan chipset akan terus dijumpai hingga akhir tahun 2021 ini.

Halaman :


Editor : JakaPermana