Dinkes Jabar Belum Rekomendasikan Vaksin DBD

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi belum merekomendasikan vaksin demam berdarah dengue (DBD), meski saat ini telah dirilis dan bisa didapatkan di rumah sakit swasta.

Dinkes Jabar Belum Rekomendasikan Vaksin DBD
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi belum merekomendasikan vaksin demam berdarah dengue (DBD), meski saat ini telah dirilis dan bisa didapatkan di rumah sakit swasta./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi belum merekomendasikan vaksin demam berdarah dengue (DBD), meski saat ini telah dirilis dan bisa didapatkan di rumah sakit swasta.

Vini cenderung menyarankan masyarakat menerapkan pola 3M Plus, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, mengolah barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk serta memelihara hewan pemakan jentik di tempat penampungan dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, ketimbang menggunakan vaksin DBD.

Sebab menurutnya, penerapan 3M Plus lebih efektif mencegah penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ketimbang penggunaan vaksin. Belum lagi dari sisi harga, diakuinya cukup mahal dan juga belum menjadi kebijakan pemerintah.

Baca Juga : Rekapitulasi Suara di KPU Jabar Sempat Tegang, PKB Merasa Dicurangi

"Mohon maaf ya, mungkin akan lebih mubazir pembiayaannya dibandingkan kita melakukan gerakan 3M Plus," ujar Vini di Gedung Sate, Kota Bandung baru-baru ini.

Kepala Staf Kedokteran Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Djatnika Setiabudi melanjutkan, vaksin tersebut sejatinya sudah bisa didapat masyarakat di praktik dokter atau rumah sakit swasta.

Diakuinya, dari sisi harga memang cenderung mahal, dengan biaya Rp300-350 ribu untuk sekali suntik vaksin DBD. Atau sekitar Rp550 ribu untuk satu paket, yakni dua kali suntik.

Baca Juga : DTPH Jabar Harap Jatah Pupuk Tahun Ini Bertambah

"Jadi memang dua kali (suntik), jaraknya (dari suntik pertama ke kedua) tiga bulan. Jadi sama seperti vaksin Covid," ucapnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana