Dinkes Jabar Targetkan HIV AIDS Tereliminasi di 2030

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, pihaknya tengah berupaya mengeliminasi tiga penyakit yaitu Sifilis, Hepatitis dan terutama HIV AIDS di 2030.

Dinkes Jabar Targetkan HIV AIDS Tereliminasi di 2030
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, pihaknya tengah berupaya mengeliminasi tiga penyakit yaitu Sifilis, Hepatitis dan terutama HIV AIDS di 2030./Syamsuddin Nasoetion

INILAHKORAN, Bandung – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, pihaknya tengah berupaya mengeliminasi tiga penyakit yaitu Sifilis, Hepatitis dan terutama HIV AIDS di 2030.

Dalam agenda Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) bertajuk Ruang Untuk ODHA, Sinergi Pemerintah dan Komunitas dalam Penanganan HIV AIDS di Jawa Barat, dia menjelaskan bahwa sejatinya tidak ada peningkatan tren akan penyakut tersebut. Beberapa upaya terus dilakukan, melalui pusat layanan, pendataan, pemberian antiretroviral (ARV) sebagai terapi pencegahan dampak lanjutan penyakit tersebut.

“Sebetulnya tidak ada peningkatan tren sesuatu yang membuat kita cemas. Dari tahun ke tahun tetap sama. Data yang ada sekarang merupakan akumulasi. Kita sudah mengupayakan populasi kunci, yang terinfeksi dengan penanganan. Kita juga sudah sediakan 153 layanan dan semoga ini bisa dikembangkan terus,” ujarnya Jumat (2/8/2022).

Baca Juga : FOTO : Diskusi TEPAS, Ruang Untuk ODHA

2030, HIV AIDS, Sifilis dan hepatitis bisa dieliminasi dari anak yang lahir dari orangtua penderita penyakit itu. Kemudian ARV juga selalu tersedia. Ini kita pantau terus, seberapa berat infeksi HIV ke pasien kita. Melalui pemetaan populasi kunci dan mendistribusikan langsung kebutuhan obat ke mereka,” sambungnya.

Dia berharap, dari para komunitas yang peduli terhadap penderita HIV AIDS dapat terus bersama-sama berkolaborasi dengan pemerintah, baik provinsi maupun kota dan kabupaten dalam meredam penyebaran virus tersebut.

“Semakin orang yang banyak terlibat membantu pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, ini semakin baik. HIV bukan hanya masalah faktor kesehatan saja, tetapi ada hal lain sehingga diperlukan kolaborasi agar peningkatan kasus ini bisa diredam. Kami akan berupaya sebanyak mungkin mendeteksi pasien HIV dan diobati. Selain tentunya meningkatkan pengetahuan masyarakat akan hal ini,” ucapnya.

Baca Juga : Mayors Retreat U20 Tuntas, Sekda Jabar: Kolaborasi Harus Berlanjut

“Sebab jangan sampai tidak terdeteksi, karena dapat menginfeksi lebih tinggi. Dibanding dengan yang kita obati, walaupun tidak ada yang sembuh tetapi bisa dikontrol. Baik kesehatannya maupun mencegah penularannya sampai betul-betul tidak berbahaya. Baik untuk pasangan maupun komunitas sekitar mereka. Intinya kita harus optimistis, menekan laju HIV di Jawa Barat,” lanjutnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana