Dinkes Kabupaten Bogor Kecewa dengan Dokter Sekolah SMAN 1 Leuwiliang
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor kecewa atas kasus dugaan terpaparnya siswa SMAN 1 Leuwiliang. Pasalnya, hasil reaktif tes antibodi atau rapid test siswa tersebut baru diketahui saat jajarannya melakukan tracing ke sekolah tersebut.
"Harusnya dia memahami UU Nomor 4/1984 tentang wabah penyakit menular hingga dirinya terbuka apabila ada potensi penularan wabah Covid 19, kami menyayangkan kurangnya kordinasi ini," tambah Achmad Zainudin.
Rilis terpisah, Wakil Kepala SMAN 1 Leuwiliang Hilman Iriana membenarkan pihaknya kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dengan sistem daring.
"Betul, jadi kita kembali ke daring hal itu intuk menyelamatkan kita semua. Anak yang terpapar dari luar dan bukan dari dalam sekolah, ia sempat ikut uji coba PTM hingga saa ini kami sudah melakukan tracing agae mencegah penularan lebih luas wabah Covid 19," ungkap Hilman. (Reza Zurifwan)
Baca Juga : Amankan Stok PMI Kota Bogor, Pegawai Lapas Kelas II A Paledang Ikuti Donor Darah
Halaman :